Rabu, 14 November 2012

REPTIL


REPTIL
A. Pengertian Reptil
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru.
B. Ciri-ciri
1. Ciri Utama
a.       Seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik.
b.      Sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan.
c.       Kulit memiliki sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993).
2.      Ciri utama : 
a.       Merupakan hewan melata.
b.      Tungkai sering kali mengalami reduksi atau hilang sama sekali
c.       Fertilisasi secara internal
d.      Hewan eksoterm
e.       Jantung beruang 3
3.      Ciri Morfologi
a.    Mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki langsung
b.    Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous), walaupun sesetengahnya adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut ibu sehingga menetas
c.    Tubuh memanjang
d.    Berkaki besar dan cenderung pendek
2. Anatomi dan Fisiologi
a.       Anatomi Testudinata (Kura-Kura)
 





Gambar . Anatomi Kura-kura
b.      Anatomi Squamata (Lacertilia)
 






Gambar 2. Anatomi Lacertilia
c.       Anatomi Crocodylia (Buaya)




Gambar . Anatomi Buaya
1.      Bernafas melalui peparu.
2.      Biasanya bertelur dan telur bercangkerang keras.
3.      Berdarah sejuk (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran)
4.      Jantung beruang empat
a.      Sistem Otot
            Sistem otot reptilian itu lebih rumit, karena geraknnya lebih kompleks, otot-otot kepala, leher, dan akaki tumbuh baik, walaupun kurang jika dibandingkan pada mamalia. Segmentasi ototnya jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk.
b.      Sistem skeleton
            Tengkorak dengan moncong kuat, rahang bawah bersendi pada tulang kudrat dengan tulang kepala. Kranium dengan tulang langit-langit yang keras, dan di atas langit-langitnya itu terapat saluran udara. Kolumna vertebralis dengan 5 tipe vertebrae : servikal, toraks, lumbar, sacral, dan kaudal. Vertebrae torakal dan sternum dihubungkan oleh rusuk dada. Antar sternum dan tulang pubik terdapat tulang rusuk abdominal berbentuk huruf v.
c. Sistem Pencernaan
            Mulut lebar dengan gigi kuat untuk menerkam dan memutar mangsanya. Lidah pipih tidak dapat dijulurkan. Di balakang pangkal lidah terdapat lipatan transversal yang jika tertekan akan menutup lubang faring. Ini berarti, di dalam air buaya dapat membuka mulutya tetapi tidak memungkinkan air masuk ke dalam paru-paru. Dari faring terus ke esophagus, lambung (dengan bagian fundus dan pylorus), terus ke usu halus, rectum yang besar, kemudian ke kloaka dan anus. Mempunyai hati, dan pancreas dengan saluran ke usus halus. Kloaka digunakan untuk membuang sisa pencernaaan, ekskret, dan reproduksi.





Gambar . Sistem pencernaan
d. Sistem Sirkulasi
Jantung terdiri dari sinus venosus, 2 serambi dan 2 bilik. Bilik terpisah secara sempurna menjadi dua bagian. Darah dari sinus venosus ke serambi kanan, bilik kanan, arteri paru-paru (2), vena paru-paru (2), terus ke serambi kiri. Dari bilik kiri keluar sepasang lengkung aorta. Satu ke dorsal kemudian menjadi arteri karotis dan memberi darah untuk rongga tubuh dan kaki belakang serta ekor. Darah vena dari kepala, leher dan kaki depan terkumpul dalam vena cava anterior. Darah dari ginjal dan alat reproduksi terkumpul dalam vena cava posterior. Darah dari saluran pencernaan terkumpul dalam vena cava hepatitis terus ke hati. Vena epigastrica menerima darah terkumpul dalam sinus venosus.
 






Gambar . Sistem sirkulasi
e. Reproduksi pada Reptilia
Jantan
  1. Memiliki alat kelamin khusus : Hemipenis
  2. Sepasang testis
  3. Memiliki epididimis
  4. Memiliki vas deferens
Betina
  1. Memiliki sepasang ovarium
  2. Memiliki saluran telur (oviduk)
  3. Berakhir pada saluran kloaka
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
f. Sistem Ekskresi Pada Reptil
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih





Gambar . Sistem ekskresi
g. Sistem Respirasi
            Udara masuk melalui lubang hidung, menuju ke hidung dalam (di belakang velum), melalui glothis (dalam faring) tempat terdapat pita suara, menuju ke trakea, kemudian ke bronki yang bercabang dua masing-masing ke paru-paru.
C. Habitat
Habitat dari Kelas Reptilia ini bermacam-macam. Ada yang merupakan hewan akuatik seperi penyu dan beberapa jenis ular, semi akuatik yaitu Ordo Crocodilia dan beberapa anggota Ordo Chelonia, beberapa Sub-ordo Ophidia, terrestrial yaitu pada kebanyakan Sub-kelas Lacertilia dan Ophidia, bebepapa anggota Ordo Testudinata, sub terran pada sebagian kecil anggota Sub-kelas Ophidia, dan arboreal pada sebagian kecil Sub-ordo Ophidia dan Lacertilia.

D.  Klasifikasi
Klasifikasi Reptil
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo:
1.      Ordo Squamata
a.      Ciri-ciri:
1.      Reptilia yang tubuh tertutup dengan sisik-sisik kecil yang fleksibel.
2.      Tidak ada rusuk abdominal.
b.    Klasifikasi:
Terdiri dari sub-ordo :
1.      Sub-ordo Lacertilia (Sauria)
            Ciri-ciri:
1.      Subordo Lacertilia adalah reftil pentadactylus dan bercakar, dengan sisik yang bervariasi.
2.      Sisik tersebut terbuat dari bahan tanduk dan ada pula yang sisik termodifikasi membentuk tuberkulum.
3.      Sebagian lagi menjadi spina. Sisik-sisik ini dapat mengelupas. Pengelupasan berlangsung sebagian dalam artian tidak semua sisik mengelupas pada saat yang bersamaan.
4.      Rahang bawah yang bersatu pada rahang atas pada bagian yang disebut satura.
5.      Kelopak mata dan lubang telinga
6.      Dapat melepaskan ekor.
Famili Gekkonidae
Ciri –ciri :

Jari-jari kaki tokek yang memiliki adaptasi khusus untuk mematuhi kepermukaan  tanpa menggunakan cairan atau tegangan permukaan.
Habitat : sering dibebatuan
Persebaran : dari asia
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Gekkonidae
Genus              : Hoplodactylus
Spesies             : Hoplodactylus sp

Famili Agamidae
Ciri-ciri :
1.      Kadal naga atau naga family dari Agamids telah berkembang dengan baik.
2.      Ekor spesies ini tidak dapat menumpahkan dan beregenerasi sepertitokek, meskipun sejumlah regenerasi yang diamati dalam beberapa.
3.      Spesies agamid banyak perubahan terbatas karena warna spesies ini sebagai pengatur suhu tubuh.
Habitat ; sering berdiam diri di bebatuan
Persebaran :berasal dari asia tengah
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Agamidae
Genus              : Sitana
Spesies             : Sitana ponticeriana

Famili Chameleonidae
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Chameleonidae
Genus              : Uromastyx
Spesies             :Uromastyx acanthinurus

Merupakan spesies dari padang pasir. Spesies ini termasuk Omnivora: Makan banyak serangga sebagai anak, tapi saat dewasa, kebanyakan warna  hijau, dan melindungi diri dari predator.
Habitat : hidup dalam gua yang dalam
Famili Iguanidae
Ciri-ciri
Mempunyai warna yang unik, jari yang panjang-panjang sangat liar.


Keunikan:
Sering berubah warna tubuh. Habitatnya di bebatuan hewan ini dapat bertahan hidup, tersebar luas di india dan filipina

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Iguanidae
Genus              : Ctenosaura
Spesies             : Ctenosaura similis

Famili Anguidae
Ciri-ciri
Kadal ini mencakup slowworms kadal kaca, dan kadal buaya, antara lain Anguidae dibagi menjadi tiga subfamilies dan berisi 94 spesies dalam delapan genera Keunikannya bentuk tubuh yang menyerupai ular. Habitatnya hidup di pasir dan tersebar di pulau india.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Anguidae
Genus              : Anguis
Spesies             : Anguis sp



Famili Helodermatidae
Ciri-ciri:
Helodermatids (atau kadal manik-manik) yang besar, kekar, reptil yang bergerak lambat, ekor yang pendek dan digunakan sebagai organ penyimpanan lemak. Spesies ini berwarna gelap, atau tanda merah muda kekuning-kuningan. 
Habitat : Di tempat yang semi gersang.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Helodermatidae
Genus              : Heloderma
Spesies             : Heloderma horridium

Famili Varanidae
Ciri-ciri:
Kadal Monitor adalah reptil besar, kaki menjadi relatif lebih kecil dibandingkan dengan panjang dari segmen-segmen tubuh yang lain, meskipun dapat sekecil 12 cm panjang kadal ini. Kemudian memiliki leher panjang, ekor dan cakar, dan anggota badan yang dikembangkan dengan baik.



Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Varanidae
Genus              : Varanus
Spesies             : Varanus albigularis

Famili Xenosauridae
Xenosauridae adalah kadal yang terdapat di Amerika tengah dan Cina. Kadal ini bersisik, bulat, sisik bergelombang dan osteoderms . Sebagian besar spesies lebih memilih habitat lembab atau semi-air, meskipun luas di daerah asal, dengan beberapa lingkungan bahkan menghuni tempat yang semi-kering. Kadal disebut karnivora atau pemakan serangga, dan melahirkan diwaktu hidup muda.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Xenosauridae
Genus              : Shinisaurus
Spesies             :Shinisaurus crocodiluru

Famili Cordylidae
Kadal Armadillo berwarna cokelat muda sampai coklat gelap. Warna tubuhnya tergantung pada subspesies. Bagian perut berwarna kuning dengan pola kehitaman, terutama di bawah dagu. ukuran berkisar 16-21 cm.

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Cordylidae
Genus              : Cordylus
Spesies             : Cordylus cataphractus

Family Dibamidae
Kadal  memiliki tubuh langsing, yang diadaptasi untuk menggali ke dalam tanah. Kadal ini memiliki tengkorak yang menyatu, gigi berbentuk pterygoid, dan tidak ada telinga eksternal. Mata  sangat berkurang, dan ditutupi oleh skala.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Dibamidae
Genus              : Dibamus
Spesies             :Dibamus booliati




Famili Gymnophthalmidae
Kadal ini disebut kadal 'berkacamata' karena kelopak mata transparan lebih rendah, sehingga masih bisa melihat dengan mata tertutup.
Habitat : Di gurun, gunung, hutan hujan, di seluruh Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Kadal ini penghuni hutan lantai atau area basah terkait dengan hutan tropis, baik pada malam hari atau aktif sepanjang hari.
Klasifikasi:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Gymnophthalmidae
Genus              : Leposoma
Spesies             : Leposoma rugiceps

Family Lacertidae
Lacertidae adalah kadal kecil, sebagian besar spesies kurang dari 9 cm, termasuk ekor, meskipun spesies hidup terbesar, Gallotia stehlini, mencapai 46 cm, tetapi memiliki pola yang sangat bervariasi dan warna, bahkan dalam spesies yang sama.



Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Lacertidae
Genus              : Podarcis
Spesies             : Podarcis hispanica

Famili Teiidae
Kadal ini memiliki skala kepala yang terpisah dari tulang tengkorak, dan gigi teiid adalah padat di pangkalan dan "menempel" ke tulang rahang. Selain itu, semua teiids memiliki lidah, bercabang seperti ular.  Serta memiliki anggota tubuh yang berkembang dengan baik.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Teiidae
Genus              : Tupinambis
Spesies             : Tupinambis teguixin

Famili Xantusiidae
Kadal malam telah berevolusi untuk hidup dalam lingkungan yang sangat sempit spesialisasi-seperti celah-celah batu atau lembab, dan mungkin menghabiskan seluruh hidup di bawah sampul yang sama. Secara fisik, kadal malam ditandai oleh badan yang relatif datar dan kepala.  Kepala kadal ini dilindungi dengan besar, piring halus, sementara tubuh lebih  kasar, kulit granular. Mata seperti  ular , memakan serangga dan tanaman.
2.     Sub-Ordo Ophidia / Serpentes
Family Acrochordidae
Spesies ini memiliki kulit longgar. Ular ini adalah predator penyergapan, bersembunyi di dasar sungai, dan muara sungai, dan menunggu ikan untuk mendekati. 
Klasifikasi:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Acrochordidae
Genus              : Acrochordus
Spesies             : Acrochordus javanicu


Family Atractaspididae

Sebagian besar ular ini tidak ofensif atau terlalu kecil untuk meracuni mangsa, akan tetapi racun yang di keluarkanoleh ular tersebut dapat mengakibatkan nekrosis jaringan.


Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Atractaspididae
Genus              : Amblyodipsas
Spesies             : Amblyodipsas unicolor

Family Colubridaem
            Bentuk tubuh berwarna hitam dan di tutupi oleh sisik hijau,serta mempunyaikelopak mata yang berwarna kuning dan bergaris.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Colubridae
Genus              : Chrysopelia
Spesies             : Chrysopelia ornata

Family Elapidae
Semua elapids memiliki sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar terletak di bagian belakang rahang atas. Dalam penampilan luar terestrial elapids terlihat mirip dengan Colubridae : hampir semua memiliki tubuh panjang dan ramping dengan sisik halus.


Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Elapidae
Genus              : Naja
Spesies             : Naja haje

Family Hydrophiidae
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata     
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Hydrophiidae
Genus              : platurus
Spesies             : Platurus  pelamis

Panjang tubuh mencapai 2,7 meter. Lubang hidung memiliki katup yang mencegah air masuk ke rongga hidung. Mukosa oral kaya pembuluh darah dan mampu menyerap oksigen yang terlarut dalam air, sehingga memungkinkan ular laut untuk tetap di bawah air dalam waktu yang lama. Taring racun berpasangan terletak di bagian depan rahang atas dan dilengkapi dengan kanal racun-budidaya. Racun ini sangat berbahaya terutama untuk ikan.


Family Viperidae
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Viperidae
Genus              : Vipera
Spesies             : Vipera aspis

Ular ini memiliki panjang tubuh mencapai 3,6 meter, sehingga mampu memangsa mamalia, burung dan vertebrata. Ular ini mendiami berbagai habitat, dari hutan tropis, gurun, serta perairan. Kebanyakan spesies ovoviviparous (melahirkan/ menyusui), tetapi ada juga spesies yang (bertelur).
Family Aniliidae
Spesies ini ditemukan di Amazon Amerika SelatanTrinidad dan Tobago ular ini mencapai ukuran sekitar 70 cm. Memiliki tubuh silindris diameter seragam dan ekor sangat pendek; terang terbalut dengan warna merah dan hitam (tapi tanpa pita kuning); mata berkurang berbaring di bawah sisik kepala besar.




Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Aniliidae
Genus              : Anilius
Spesies             : Anilius scytal

Family Bolyeriidae
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Bolyeriidae
Genus              : multocarinata
Spesies             :Bolyeria multocarinata

Bolyeriidae adalah family yang berasal dari Mauritius dan Pulau BundarMemiliki mulut yang moncong dan warnanya sangat bervariasi dapat bertahan hidup pada bebatuan yang tinggi.
Family Loxocemidae
Pythonidae ditemukan diberbagai habitat termasuk tropis , lembab, kering dan hutan .




Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Loxocemidae
Genus              :Loxocemus
Spesies             : L. bicolor
Family Tropidopiidae
Tropidophiinae  di Meksiko dan Hindia Barat. Family ini hanya terbatas pada neotropics,             terutama di Hispaniola , Jamaika , dan Kepulauan Cayman dengan keragaman terbesar berada di Kuba . Ular ini sangat kecil, rata-rata sekitar 30-60 cm panjang total. Sebagian besar spesies menghabiskan hari dibawah tanah hanya pada malam hari atau saat hujan.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Tropidopiidae
Genus              : Tropidophis
Spesies             :ropidophiidae tropidophis

Family Uropeltidae
Uropeltidae ditemukan di Selatan India dan Sri Lanka. Ular ini adalah ular kecil.

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Uropeltidae
Genus              : Uropeltis
Spesies             : Ceylanica Uropeltis

Family Xenopeltidae
 Xenopeltidae adalah monotypic family dari ular Xenopeltis, yang ditemukan di Asia Tenggara . Ular ini fossorial, menghabiskan banyak waktu yang tersembunyi. Ular ini  muncul pada sore hari untuk memangsa katak, ular lain, dan mamalia kecil. Ular ini tidak berbisa.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Squamata
Family             : Xenopeltidae
Genus              : Xenopeltis
Spesies             : X. hainanensis

3.      Ordo Testudinata
Ciri-ciri
            Tubuh dilindungi oleh bangunan yang disebut cangkang  kelompok yang termaksud jenis ini yaitu penyu, labi-labi, kura- kura air tawar dan kura-kura darat. Cangkang kura – kura terdiri dari 2 karapas yang menutupi punggung dan plastro yang menutupi bagian bawah.
Family Cheloniidae
       Kura-kura darat atau penyu adalah keluarga Testudinidae, kura-kura laut, kura-kura yang terlindung dari predator oleh shell. Bagian atas tempurung adalah karapas.Kura-kura ini memiliki sebuah endoskeleton dan exoskeleton . Kura-kura darat dapat bervariasi dalam ukuran dari beberapa sentimeter sampai dua meter.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Cheloniidae
Genus              : Eretmochelys
Spesies             : Eretmochelys imbricate
Family Dermochelyidae
       Penyu ini hanya memiliki satu anggota saja, yakni penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin, penyu ini merupakan kura-kura terbesar yang masih hidup. Panjang tubuh (panjang karapas) dapat mencapai 3 m, meski hanya sekitar 1.5 m atau kurang, dan beratnya mendekati 1 ton.
       Anggota dari famili ini yang masih tersisa adalah Penyu Belimbing. Penyu ini mempunyai persebaran yang luas, hingga ke daerah beriklim dingin. Ciri–ciri penyu ini adalah warna tubuh hitam sampai abu–abu kehijauan, kaki tidak bercakar dan perisai ditutupi oleh kulit sebanyak tujuh lipatan memanjang dan berbintik putih tanpa keping yang jelas. Penyu ini dapat dengan mudah dibedakan dengan ciri perisain yang dibentuk oleh tulang–tulang kecil yang tertanam dibawah kulit yang tersusun dalam tujuh baris yang membentuk lunas pada perisai punggung. Perisai perut pun tersusun sedemikian rupa sehingga terdapat dua baris yang rapat bersebelahan.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Dermochelyidae
Genus              : Dermochelys
Spesies             : Dermochelys coriacea

Family Chelydridae
       Suku ini terdiri dari kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar, yang menyebar di Amerika. Satu marga dari anggota (Platysternon) yang menyebar di Tiongkok dan Indochina. Beberapa ahli memasukkan Platysternon ke dalam suku tersendiri, Platysternidae. 

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Chelydridae
Genus              : Chelydra
Spesies             :Chelydra serpentina

Family Emydidae
Kura-kura akuatik dan semi akuatik yang hidup di air tawar di Eropa, Asia dan terutama di Amerika. Emydidae merupakan salah satu suku kura-kura terbesar dari segi jumlah anggota. Tidak ada spesies lain di Indonesia kecuali dalam bentuk hewan introduksi sebagai hewan peliharaan. Salah satu contoh yang banyak dipelihara di Indonesia adalah kura-kura telinga merah (Trachemys scripta).
Sebagian besar anggota famili ini merupakan kura-kura semiakuatik. Ada beberapa jenis yang hidup di air laut ( Malaclemys terrapin), ada yang hidup di darat (beberapa spesies Terrapene) dan ada  akuatik
(Terrapene coabuila). Sebagaian besar merupakan omnivora akan tetapi terdapat beberapa jenis yang murni karnivora ( misal genus Emydoidea dan Deirochelys). Anggota famili ini mempunyai cangkang yang keras. Terdiri dari 12 genera dan kurang lebih 39 spesies.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Emydidae
Genus              : Trachemys
Spesies             : Trachemys scripta

Family Testudinidae

Adalah suku kura-kura darat dengan banyak anggota yang tersebar luas di seluruh dunia. Kura-kura raksasa dari Kepulauan Galapagos dan kura-kura darat berumur panjang dari Kep. Seychelles di atas termasuk ke dalam suku ini. Dua anggota dari family ini terdapat di Indonesia
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Testudinidae
Genus              : Testudo
Spesies             : Testudo hermanii

Family Carettochelyidae
       Seperti semua Pleurodirous penyu Chelid's menarik leher ke samping masuk ke dalam, berbeda dari Cryptodire yang melipat leher di bidang vertikal.  Semua spesies yang air dengan kaki berselaput dan kapasitas untuk tetap terendam untuk jangka waktu yang lama.
       Suku ini hanya memiliki satu anggota yang hidup, yakni labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta). Spesies lain  ditemukan dalam bentuk fosil. Labi-labi ini menyebar terbatas di Papua bagian Selatan dan di Australia bagian Utara.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Carettochelyidae
Genus              : Lepidochelys
Spesies             : Lepidochelys olivacea

Family Kinosternidae
       Suku kura-kura air tawar kecil dari Amerika bagian Tengah. Hewan yang mampu mengeluarkan bau tak enak ini tidak terdapat di Indonesia. Genus Staurotypus akan jauh lebih besar, sampai 12 inci. Kura ini ada yang berwana hitam, coklat, hijau, atau kekuningan.
Kura-kura mampu mengeluarkan bau yang sangat busuk yang dari kelenjar di bawah belakang. Kura-kura ini berasal dari Utara dan Amerika Selatan.

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Kinosternidae
Genus              : Sternotherus
Spesies             :Sternotherus odoratus

Family Tryonychidae
Menyebar luas di Amerika Utara, Afrika dan Asia, ini adalah suku labi-labi yang paling banyak jenis. Di Australia, suku ini hanya tinggal berupa fosil.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Tryonychidae
Genus              : Pelodiscus
Spesies             : Pelodiscus sinensis

Family Chelidae
       Famili ini terdiri  kurang lebih 17 genus dan 54 spesies. Famili ini dapat dikenali dari leher yang tidak dapat dimasukkan ke dalam perisain, dan bagian perisai mempunyai keping intergular. Famili ini dianggap lebih primitive daripada kura–kura yang dapat menyembunyikan leher didalam perisai. Genus      Chelodina dikenali dari kaki depan dengan empat kuku, keping intergular yang tidak berhubungan dengan tepi perisai yang relatif panjang. Genus ini dibagi menjadi dua, yakni kura–kura dengan leher panjang dan kepala yang juga relatif panjang dan kelompok yang kedua adalah kura–kura dengan panjang leher sedang dan kepala relatif pendek dan lebih besar.
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Chelidae
Genus              : Chelodina
Spesies             :Chelodina oblonga

Family Pelomedusidae
Pelomedusidae adalah kura-kura yang di air tawar, spesies ini berasal dari Afrika Timur dan Selatan. Berbagai ukuran dari 12 cm sampai 45 cm. Bentuk  bulat. Kura-kura ini tidak dapat  menarik kepala ke dalam cangkang.
 Pelomedusidae menghabiskan sebagian besar waktu di lumpur di dasar sungai atau danau dangkal, di mana makanan kura-kura ini berupa invertebrata seperti serangga, moluska, dan cacing. Banyak spesies aestivate melalui musim kemarau, mengubur diri di lumpur.

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Pelomedusidae
Genus              : Pelomedusa
Spesies             : Pelomedusa subrufa

Family Podocnemydidae
Podocnemididae adalah kura-kura dari            Madagaskar dan Utara Amerika Selatan . Spesies ini berleher sisi (Pleurodira), yang berarti tidak menarik kembali kepala, tetapi menyembunyikan ke samping.
Kura-kura menghuni sungai, dan air mengalir . kerang kura—kura ini ramping untuk membantu dalam berenang.
 

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Testudinata
Family             : Podocnemydidae
Genus              : Podocnemis
Spesies             : Podocnemis unifilis

4.        Ordo Crocodylia
            Ordo ini mencakup reptil yang berukuran paling besar diantara reptil lain. Kulit mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala berbentuk piramida, keras dan kuat dan gigi yang runcing. Lubang hidung terdapat pada sisi dorsal. Memiliki  jari dan berselaput. Jantung buaya memiliki  ruang klasifikasi.
Adapun klasifikasi Ordo Crocodylia adalah sebagai berikut:
Famili Alligatoridae
Famili Alligatoridae memiliki ciri-ciri bentuk moncong yang tumpul dengan deretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncong mengatup hanya deretan gigi pada rahang atas yang terlihat. Dapat mencapai umur        maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah.memiliki lempeng tulang pada punggung dan bagian perut bawah memiliki sisik dari bahan tanduk yang lebar.yang berjumlah lebih dari 6 sisik.
Habitat dan Persebaran
Persebaran buaya muara terluas di dunia. Buaya muara memiliki wilayah mulai dari perairan teluk Benggala (Sri Lanka, Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji Vanuatu) termasuk perairan Indonesia dan Australia serta negara lain di sekitar     indonesia. Habitat buaya perairan Indonesia dan Australia.
a)        Famili Crocodylidae
Ciri-ciri Famili Crocodilidae adalah bentuk moncong yang runcing dengan bentuk yang hampir segitiga dan pada saat mengatup, kedua deret gigi terlihat dengan jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar. Terdapat pula baris tunggal sisik balakang kepala yang melintang yang tidak lebih dari 6 buah di bagian tengkuk.
Famili Crocodilidae dibagi menjadi:
a.       Subfamily Crocodylinae
1)      Genus Crocodylus
             




      Crocodylus acutus                Crocodylus cataphractus    
b.      Subfamily Tomistominae
Genus Tomistoma




                             Tomistoma schlegelii
Reproduksi
Famili Crocodylidae merupakan hewan yang berkembang biak secara musiman. Masa kawin pada musim semi ketika air hangat. Famili ini berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasi secara internal. Setelah melahirkan, induk buaya melakukan parental care.
Crocodylus novaguineae (Buaya Irian)
Spesies yang sering disebut sebagai Buaya Irian ini dibedakan dengan buaya yang lain berdasrkan ukuran sisik yang lebih besar, terutama sisik           ventral. Sisik belakang kepala berjumlah 4-7 buah. Jumlah sisik ventral terdiri atas 23-28 baris dari depan ke belakang. Ukuran maksimum dapat mencapai 3350 mm untuk jantan dan 2650 mm untuk betina..
Pada waktu bertelur, betina akan membuat sarang dan bertelur pada awal musim kemarau, hal ini berlawanan dengan Crocodylus porosus. Telur – telur ini dijaga oleh induk sampai dapat mencari makanan sendiri. Buaya-buaya ini menempati habitat yang sama dengan buaya air tawar di Indonesia Barat dan dijumpai sampai ke pedalaman dengan            persebaran meliputi Irian sebelah Utara, mulai dari daerah DAS Memberamo, sampai semenanjung selatan Papua Nugini.
a.    Crocodylus porosus (Buaya Muara)
Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia dan dapat mencapai panjang tujuh meter. Buaya ini dibedakan dengan buaya yang lain      berdasarkan sisik belakang kepala yang kecil ataupun tidak ada, sisik dorsalnya berlunas pendek berjumlah 16-17 baris dari depan ke belakang biasa 6-8 baris. Tubuh berwarna abu-abu atau hijau tua terutama pada yang dewasa pada sedangkan yang muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam, dan pada ekornya terdapat belang hitam dari bercak- bercak berwarna hitam.
Saat bertelur, betina akan membuat sarang dari sampah tumbuhan, dan dedaunan. Buaya ini bertelur pada awal musim penghujan. Telur – telur ini akan terus dijaga oleh induk sampai menetas dan mereka dapat mencari makanan sendiri.
Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai. Kadang dijumpai di laut lepas. Makanan utama adalah ikan walaupun sering menyerang manusia dan babi hutan yang mendekati sungai untuk minum. Persebaran buaya ini hampir di seluruh perairan Indonesia.
b.    Crocodylus siamensis (Buaya Air Tawar)
Dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan sisik yang berjumlah 2-4 buah. Moncong tidak berlunas tetapi terdapat lunas yang jelas di antara kedua mata. Panjang moncong satu setengah sampai satu tiga perempat kali lebar. Umum memiliki 3-4 buah sisik belakang kepala. Tubuh kecil dan hanya dapat mencapai panjang sekitar satu meter, berwarna hijau tua kecoklatan dan anakan berwarna lebih muda dengan bercak- bercak pada punggung dan ekor. Belang hitam pada ekor umum tidak utuh. Buaya Air Tawar betina bertelur pada awal musim penghujan.
Buaya ini hidup pada pedalaman dengan air yang tawar, sungai atau rawa-rawa. Makanan utama adalah ikan. Jenis ini juga dikenal sebagai buaya siam. Persebaran meliputi Kalimantan Timur,dan Jawa.
(1)     Tomistoma Schlegelii ( Buaya Senyulong)
Buaya ini dapat dibedakan dengan buaya yang lain berdasarkan moncong yang sangat sempit dengan ukuran tubuh yang mencapai 5,6m. Jari kaki memiliki selaput, dan sisi kakinya berlunas. Mata memiliki iris yang tegak. Betina bertelur pada awal musim penghujan. Telur diletakkan dalam tanah dan ditimbun dengan sampah tetumbuhan
Habitat buaya ini adalah lubuk-lubuk yang relatif dalam, rawa-rawa, hingga ke pedalaman. Makanan utama adalah ikan, udang dan juga monyet. Persebaran buaya ini meliputi Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
b)   Famili Gavialidae
Famili Gavialidae memiliki bentuk moncong yang memanjang dan pada saat moncong tersebut menangkup, kedua deret gigi yaitu yang berada di rahang atas dan rahang bawah terlihat berseling. Ujung moncongnya melebar dan bersegi 8. sekilas bentuknya mirip dengan Tomistoma schlegelii. Contoh spesiesnya yaitu Gavialis gangeticu
5.    Ordo Rhynchocephalia
(1). Family Sphenodontidae
Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Rhynchocephalia
Family             : Sphenodontidae
Genus              : Sphenodon
Spesies             : Sphenodon punctatus

(2). Sphenodontidae

Klasifikasi ilmiah:
Kingdom          : Animalia
Phylum                        : Vertebrata
Class                : Reptilia
Ordo                : Rhynchocephalia
Family             : Sphenodontidae
Genus              : Sphenodon
Spesies             : Sphenodon guntheri 

Sphenodontia adalah seperti  kadal yang mencakup hanya satu genus hidup, Tuatara (Sphenodon). Sphenodontidae adalah keluarga yang berisi semua tuatara modern, serta sejumlah subfamilies punah. Merupakan kelompok reptile primitive yang kadang-kadang disebut sebagai fosil hidup. Bentuk tubuh mirip anggota-anggota lacertilian pada umumnya, tetapi berbeda dengan terutama karena tengkorak bersifat diosit(mempunyai 2 cekungan di daerah temporal).
Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxilla, palatinum, dan dentale. Tulang-tulang gostralia      (tulang-tulang perut) berkembang baik. Celah kloaka melintang. Diatap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina. Pada hewan muda, mata parietal tampak lebih jelas karena kulit yang menutup bening, tetapi pada saat dewasa kulit tersebut menebal. Alat ini di duga peka terhadap panas dan cahaya. Ordo ini mencakup satu familia, yaitu Sphenodontidae dengan spesies Sphenodon punctatus.













DAFTAR PUSTAKA
Djuhanda, Tatang. 1983. Analisa Struktur vertebrata jilid 1. Bandung ; Armico

Djuhanda, Tatang. 1983. Analisa Struktur Vertebrata jilid 2. Bandung ; Armico

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Surabaya ; Sinar Wijaya

Radiopoetra. 2005. Zoologi, Jakarta ; Sapdodadi NV





2 komentar:

  1. terimakasih gan sangat bermanfaat...
    mungkin minat gan blog nya dipasang google adsense saya siap bantu, kunjungi http://adsensemurahterpercaya.blogspot.com/

    BalasHapus