AVES
- DEVINISI AVES
Burung adalah hewan
yang aktif pada
siang hari. Ukuran tubuh burung bervariasi dari yang terbesar sampai yang
terkecil. Burung terbesar ada di afrika.
B.
Ciri-Ciri
- Tubuh ditutupi oleh bulu yang merupakan modifikasi sisik epidermis
- Ekstrimisasi anterior sudah mengalami modifikasi yang digunakan sebagai sayap untuk terbang.
- Ekor dilengkapi dengan bulu
- Mata dibagian lateral dan dilengkapi kelopak
- Disamping mata ada lubang telinga yang ditutupi oleh bulu.
- Bagian mulut mempunyai paruh yang dibentuk dari zat tanduk, tidak bergigi.
- Jantung terdiri atas empat ruang
- Tubuhnya ditututpi oleh kulit yang kuning tidak berkelenjar kecuali pada bagian ekor.
- Morfologi
- Bagian kepala
Terdapat paruh dari zat tanduk, lubang
hidung dan tonjolan kulit yang lemah (cera). Alat
penglihatan dikelilingi oleh kulit yang berbulu dan irisnya berwarna merah. Membran nictitan terdapat pada sudut medial mata. Lubang telinga
luar (porus acusticus externus) ditutupi oleh bulu-bulu halus.
- Bagian badan
Seluruh badan
ditutupi bulu, badan terdapat sayap yang berfungsi
untuk terbang dan kaki untuk berjalan. Dibagian ekor (uropygoium) berpangkal
bulu-bulu ekor. Di daerah ini ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara
kelenjar minyak (glandula uropygialis). Fungsinya untuk mengeluarkan minyak
guna meminyaki bulu-bulu tubuh
Struktur Bulu
Susunan anatomi bulu dapat dibedakan atas 3
macam
a) plumae (contour feathers),
b) plumulae (down feathers)
c) filoplumae (hair feathers).
Susunan
plumae terdiri dari :
a)
Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
b)
Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
c)
Rachis,
yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
d)
Vexillum,
yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral
dari rachis.
Gambar . Struktur
Bulu Burung
Ada beberapa tahap pergantian bulu yang diketahui, yaitu :
a)
Molting post
natal, lepasnya bulu pertama pada burung yang baru menetas. Kejadian ini hanya
sekali selama hidupnya.
b)
Molting post
juvenile, pergantian bulu pada masa burung sudah mengalami pertumbuhan maximum,
kejadian ini juga hanya sekali selama hidupnya.
c)
Molting post
nuptial, pergantian bulu yang terjadi pada waktu burung mendekati masa breding
dan akan terjadi setiap tahun.
Berdasarkan letaknya maka bulu dapat lagi dibagi sebagai berikut :
a)
Remiges,
merupakan bulu yang tumbuh pada sayap dan mempunyai vexillum yang asymetris.
Fungsinya untuk terbang.
b)
Rectrices, bulu
yang tumbuh didaerah ekor dan berfungsi sebagai kemudi.
c)
Tectrices, bulu
yang menutupi badan.
d)
Paraptenum,
bulu-bulu yang tumbuh didaerah bahu (antara badan dan sayap).
e)
Alula sive ala
spuria, merupakan bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke dua.
Warna bulu burung disebabkan oleh kombinasi butir-butir pigmen yang ada pada
rachis, calamus dan vexillum:
a)
Pigmen melanin
(zat pigmen yang larut dalam zat asam). Pigmen ini mempunyai warna eumelanin,
penyebab dari tidak berwarna menjadi cokelat dan phycomelanin yang menyebabkan
dari tidak berwarna menjadi merah.
b)
Pigmen Carotenoid,
yang merupakan pigmen yang larut dalam pelarut minyak. Pigmen ini penyebab
warna merah dan warna kuning. Beberapa burung di daerah tropis ada yang
mempunyai warna hijau dan merah tua. Hal ini disebabkan oleh butir pigmen
turacaverdin dan turidin.
Berdasarkan
tahapan perkembangan dan warna bulu maka burung dapat dikelompokkan menjadi 6
golongan yaitu :
a)
Nestling :
kelompok burung burung muda yang belum bisa meninggalkan sarang.
b)
fledging :
burung muda yang secara fisik sudah mampu meninggalkan sarang tetapi masih
dalam asuhan induk.
c)
Juvenile :
burung muda yang sudah mampu terbang, bisa mencari makan sendiri tetapi belum
mengalami masa molting post juvenile secara lengkap.
d)
Immature :
burung yang sudah mengalami molting post juvenile secara lengkap tetapi bulu
burung dewasanya belum lengkap.
e)
Young : burung
yang umurnya kurang dari 1 tahun.
f)
Nature : burung
yang sudah mengalami molting nuptial secara lengkap.
Fungsi bulu
tubuh yaitu :
a)
Untuk
memelihara panas badan
b)
Untuk terbang
c)
Sebagai alat
pelindung kulit dari perubahan yang datang dari luar.
d)
Sebagai alat
kamuflase.
a. Type Paruh
Paruh terbentuk
dari zat tanduk. Proses penandukannya tumbuh menutupi secara teratur
menggantikan bagian yang hilang karena dipakai. Fungsi paruh antara lain
sebagai mulut, sebagai tangan untuk memperoleh atau memegang makanan, untuk
menelisik bulu agar rapih, dapat sebagai alat pertahanan.
Bentuk paruh
selalu menunjukkan kebiasaan makan dari setiap jenis burung. Berdasarkan itu
maka paruh burng ada beberapa type, antara lain :
a)
Probing, paruh
yang berbentuk silinder berguna untuk menyelidik celah/sarang serangga kemudian
menagkapnya. Contohnya : Common Snipe (Gallinago gallinago), pada burung
pelatuk (Chrysocolaptes validus) paruh yang silinder ini agak gemuk dan kuat.
b)
Insect-Catching
(penangkap serangga), paruh yang bentuknya jika dilihat dari atas melebar tapi
kecil. Paruh ini berfungsi untuk menangkap serangga terbang. Contoh : burung
layang-layang.
c)
Seed-cracking
(pemakan/pemecah biji) yaitu paruh yang berbentuk kerucut dan kuat. Contohnya :
Burung-Burung yang bersifat graminivora, gebondol, gereja (Passer domesticus).
d)
Tearing
(perobek), paruh yang bagian ujungnya tajam dan bagian atasnya lebih panjang
serta melengkung ke bawah. Biasanya bersifat carnivora. Contoh : elang
(Haliastus indus).
e)
Sieving
(penyaring), paruh yang bentuknya melebar dan pipih dengan bagian tepinya
terdapat gigi seperti sisir untuk menyaring makanan dari dasar air contoh :
bebek, belibis (Dendrocygna javanica).
f)
Spearing
(penombak), paruh yang berbentuk panjang seperti tombak, contoh : bittern
(yellow bittern = Ixbrychus sinensis ).
g)
Penghisap madu,
paruh yang panjang dan melengkung yang berguna untuk menghisap madu pada bunga
contoh : Antrapsis malacensis.
h)
Paruh menyilang, paruh dimana bagian atas dan bagian bawah saling menyilang
Gambar .
Bentuk Paruh Burung
b. Type Kaki
Type kaki
burung disesuaikan dengan kebiasaan hidup dan keadaan habitat dari burung
tersebut anatara lain :
a)
Wading (type
kaki burung-burung rawa), kaki yang panjang, mempunyai digiti yang panjang pula
berguna untuk keseimbangan sewaktu di air. Contoh: sandpiper.
b)
Swimming (type
kaki perenang), kaki diantara digitinya mempunyai selaput renang atau pada
digiti ada pelebaran. Jika dilihat digiti yang berselaput maka ada 2 macam,
yaitu : a. Primata (3 berselaput, 1 lepas), b. Totipalmata (4 berselaput
semua). Contoh yang berselaput ini misalnya pada bebek.
c)
Sedangkan pada
jenis burung lain ada yang digitinya tidak berselaput tetapi ada pelebaran
(lobate), contohnya: coot (Fulica atra), kebiasaan burung ini menyelam dan
berenang.
d)
Perching (type
kaki penghinggap), semua digiti terletak pada satu bidang datar dan bisa
memegang ranting ketika akan mengambil makanan. Digiti biasanya berbentuk
silindris. Contohnya finch (jenis-jenis gelatik).
e)
Grasping (type
kaki pemegang), kaki yang digiti depan bagian luar dapat diputar ke belakang
sewaktu mencengkram/memegang. Type kaki ini biasanya terdapat pada
burung-burung pemangsa (raptorial), misalnya osprey dan hawk.
f)
Climbing (type
pemanjat), dua digiti menghadap ke depan dan dua lagi menghadap ke belakang,
contoh : burung pelatuk.
g)
Type pengais,
tiga digiti pada satu bidang datar sedang digiti yang satu lagi ke belakang
letaknya agak ke atas. Contohnya ayam.
h)
Running (type
kaki pelari, pejalan cepat), Contohnya : burung unta.
Gambar .
Bentuk Kaki Burung
c. Type Ekor
Ada beberapa type ekor burung yang telah diketahui yaitu :
a)
Square (persegi)
b)
Notched (berlekuk)
c)
Forked (seperti
garpu)
d)
Elongated outer feathers (bulu
bagian luar memanjang)
e)
With rackets (bulu bagian luar
dengan raket)
f)
Elongated central feathers (bulu
bagian tengah memanjang)
g)
Rounded (bulat)
h)
Wedge shaped (berbentuk baji)
i)
Graduated (terbagi dalam beberapa
tingkat)
j)
Pointed (meruncing)
D. Sistem Anatomi dan Fisiologi
a. Sistem Pernafasan (Respirasi) Pada
Aves
Pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung
yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal
ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi
kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.
Bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama
terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan
paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali,
membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam
satu arah melalui paru-paru. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada
kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem
pernapasannya sangat berbeda
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara
(sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap.
Letak kantong udara yakni pada :
1.Pangkal leher (servikal)
2.Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
3.Antar tulang selangka (korakoid)
4.Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
5.Rongga perut (saccus abdominalis)
6.Ketiak (saccus axillaris)
Fungsi kantong udara :
1.Membantu pernafasan terutama saat terbang
2.Menyimpan cadangan udara (oksigen)
3.Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung
berenang
4.Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak
a.)Pernafasan burung saat terbang :
Saat terbang
pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan
tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap
diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga
udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.
Inspirasi : udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk
(interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang
dada membesar. Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar
yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke
paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara.
Ekspirasi : otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke
posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih
besar dari pada tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang
kaya karbondioksida ke luar
b). Sistem
Pencernaan Pada Aves
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1. Paruh:
merupakan modifikasi dari gigi,
2. Rongga
mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut
dan tanduk,
3. Faring:
berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat
5. Intestinum: terdiri atas usus
halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Gambar .
Sistem pencernaan Burung
c. Sistem
Reproduksi Pada Aves
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak
memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling
menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan.
a. Testis
berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk
duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus
deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat
panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere.
2. Sistem Genitalia Betina.
a. Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran
reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka
yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre
Fungsi
bagian-bagian telur aves :
a. Titik embrio --> bagian yang
akan berkembang menjandi embrio
b. Kuning telur
--> cadangan makanan embrio
c. Kalaza
--> menjaga goncangan
embrio
d. Putih
telur --> menjaga embrio dari goncangan
e. Rongga udara
--> cadangan oksigen bagi embrio
d. Sistem
Peredaran Darah Pada Aves
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi
kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang
berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung
karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung
merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar.
e. Pengaturan Suhu Tubuh Pada Aves
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan
ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal
adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals) dan hewan berdarah panas
(warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih suka menggunakan istilah
ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas utama tubuh hewan.
Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan (menyerap
panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung
pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata,
ikan, amphibia, dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas
tubuhnya berasal dari hasil metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan.
Endoterm umum dijumpai pada kelompok burung (Aves), dan mamalia.
f.
Systema Nervosum/Sistem Saraf
1. Encephalon
Mengisi seluruh cavum cranii
(tengkorak), terdiri dari:
1. Prosencepalon
Hemisphaerun cerebri, meluas ke
belakang sampai cerebellum.
Bulbus olfactorius terletak pada
ujung muka, sepasang dan kecil.
2. Mesencephalon
(lobus opticus)
Tertekan ke sebuah lateral,
berbentuk agar bundar, terdapat suatu bangunan kecil yang disebut epiphysis.
C. Klasifikasi
1. Anakkelas
Archaeornithea
Merupakan nenek moyang burung
peralihan dengan reptilia, disebut juga burung seperti kadal ( “ Lizard” bird),
kedua rahang burung ini bergig dalam sockets (Alveoli ). Sayapnya berbulu dan
ada 3 jari, masing-masing berkuku. Ekornya mempunyai bulu-bulu berpasangan ke
arah lateral. Tidak mempunyai pygostyle.
Contoh : Arcaeopteryx
Anak suku dan jenis-jenis dari
burung ini sudah punah
1.
Anak Kelas Heornithes
Merupakan burung yang sebenarnya.
Metacarpal bergabung dengan jari kedua lebih panjang. Ekor mempunyai 13
vertebrata atau lebih. Selalu dengan pygostyle dan sternum keeled/flat. Burung
ini ada sejak zaman Cretaceus sampai sekarang. Anak kelas ini dibagi menjadi 5
super ordo, yaitu :
I. Odontognathes (Burung bergigi
dunia baru )
Kedua rahang bergigi.
Contoh:Hesperonis, merupakan burungpe renang dan sudah punah.
II. Ichtyornithes
Sayap berkembang, contohnya:
Ichthyornis, merupakan burung layang-layang dan sudah punah.
III. Impennes
Tidak mempunyai
gigi,terdiri dari ordo:
1. Sphenisciformes
Tidak bergigi dan kurang dapat
terbang.Anggota depan (sayap)bersifat “Contoh : Penguin,kakinya berselaput dan
hidup diantartika.
IV. Paleognathae
Merupakan burung
pejalan,tidakmempunyai gigi, sayap mereduksi, tidak bisa terbang,dan vertebrata
ekor selalu bebas.Terdiri dari ordo :
1. Struthioniformes
Bersifat terestrial, tidakbisa terbang
dan merupakan hewan omnivora.
Contohnya
: Ostrich (di afrika)
2. Rheiformes
Bersifat
terestrial dantidak bisa terbang
Contoh
: Rhea ( diafrika)
3.
Casuariformes
Terestrial
dan tidak bisa terbang.
Contohnya
: Kasuari dan Emu
4. Aepyornithiformes
Terestrial dan tidak bisa terbang,
telurnya sangat besar .
Contohnya: Burung gajah ( Aepyornis )
di madagaskar
5.
Dinorthiformes
Terestrial
dan tidak bisa terbang.
Contohnya: Dinornis,di new zealand.
6.
Aepterygiformes
Terestrial
dan tidak bisa terbang.
Contohnya
: Kiwi ( Apteryx ) di new Zealand.
7. Tinamiformes
Sayap
pendek,membulat dan berkembang untuk terbang. Burung ini terbang sambil berlari.
Contohnya: Tinamus dan Rhynchotus ( Amerika Selatan )
V. Heognatathae
Merupakan
burung-burung modern, tidak mempunyai gigi dan sayapnya berkembang.
Terdiri dari ordo :
1. Gaviiformes (Loons )
2.
Podicioediformes ( Grebes)
3. Procellariformes ( Albatrosses )
4. Ciceniiformes (Heron,Storka, Ibises, Flamingos )
5. Pelecaniformes( Pelican)
6. Anseriformes ( Duck, Geese,Swans )
7. Falconiformes ( Vultures, Kites, Hawks,Falcons, Eagles )
8. Galliformes ( Grouse, Quail,Pheasant,Turkeys )
9. Opisthocomiformes (Moetzin)
10. Gruiformes ( Cranes, Rail,Coots)
11. Diatryformes ( Punah )
12. Charadriiformes ( Shore birds/waders, Gulls, Auks)
13. Columbiformes (Pigeons,doves )
14. Psittaciformes ( Parrots )
15. Cuculiformes ( Cuckoos, Roudrunner,Anis )
16. Strigiformes ( Owls )
17. Capnimulgiformes(Goat suckers, Nighjars )
18. Apodiformes (Swifts,Hummingbirds )
19. Coliiformes(Colies/Mousebirds)
20. Trogoniformes(Trogons )
21. Coraciiformes ( Kingfishens, Hornbill)
22. Piciformes (Woodpeckers,Jacamars, Puffbirds,Barbeta, )
23. Passeriformes (Perchingbirds, songbirds )
Mengenal
beberapa bangsa (ordo) dari kelas Aves
1. Bangsa Casuariformes
Hanya
ada 1 suku yaitu Casuaridae. Jenis dari suku
ini ada3,tetapi di Indonesia hanya ada 1, yaitu Casuarius casuarius. Jenis inimerupakan burung yang tidak
dapat terbang,karena origo urat daging terbang tidak berkembang dengan baik.
Sayap relatif kecil,kakinya kuat dan telah beradaptasi untuk berjalan.Pada kaki
terdapat taji, jari kaki belakang tidak ada dan jari kakinya hanya ada3. Kepala
ditutupi dengan balung/helmet yang tidak berbulu. leher sangat kuat dan
berwarna agak kehitaman. Makananya buah-buahan dan serangga.
2. Bangsa procellariiformes
Kelompok
burung laut dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Lubang
hidung berbentuk buluh.
2. Paruh
tertutup oleh beberepa kepingan bahan tanduk.
3. Di
dalam kepala terdapat kelenjar garam.
4. Jari-jari
belakang sangat mereduksi atau menghilang sama sekali.
5. Bulu-bulu
tersususn padat dan tampak berminyak
6. Sayap
pankang dan sempit.
Ordo ini
terdiri dari empat familia dua di antaranya ialah familia Diomedeidae contoh
spesiesnya: Diomedea nigripes (Albatros) dan familia Hydrobatidae contoh
spesiesnya Hydrobales pelagicus.
- Albatros, dari familia Diomedeidae, adalah burung laut besar dalam ordo Procellariiformes.
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chodata
Kelas
: Aves
Ordo
: Procellariiformes
Famili
: genus Diomedea
Genus
: Albatros
Spesis : Albatros sp
Ciri-ciri:
1.
Albatros,
dari familia Diomedeidae, adalah burung laut besar dalam ordo Procellariiformes.
2.
Burung
albatros termasuk burung terbang yang paling besar, dan burung albatros hebat
(genus Diomedea) memiliki panjang sayap yang paling besar melebihi burung
lainnya.
Habitat:
Burung ini ditemukan secara luas
di Samudra Antartika dan Pasifik Utara. Burung ini tidak terdapat di Atlantik
Utara, tetapi temuan fosil membuktikan bahwa burung ini dahulu pernah ada di
sana.
Keunikan:
Burung albatros sangat efisien di
udara, dengan menggunakan teknik melayang dinamis dan melayang bukit untuk
dapat terbang pada jarak yang sangat jauh. Burung ini memakan cumi-cumi, ikan,
dan udang, dengan cara memakan hewan yang terdampar, berburu di permukaan air,
dan menyelam.
3.
Bangsa Diamedeidae
Kalsifikasi
Ilmiah
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chodata
Kelas
: Aves
Ordo
: Procellariiformes
Famili
: Diamedeidae
Genus
: Diomedea
Spesis : Diomedea Exulans
Dengan nama latin Diomedea
Exulans, burung berhabitat dilautan ini memiliki sayap terpanjang dikelasnya.
Mencapai kurang lebih 3,5 meter, atau setara dengan tinggi bangunan dua lantai.
Karunia seperti ini itulah yang memungkinkan untuk terbang berlama – lama
mencari ikan. Usia Albatross rata – rata mereka dapat bertahan hidup hingga 50
tahun. Kecuali di Atlantika Utara, semua samudera menjadi daerah kekuasaannya,
dimana burung ini dapat terbang lebih dari 12 jam tanpa berhenti, bahkan oleh
sebagian pelaut burung ini dianggap burung yang dapat memberi tanda akan adanya
badai di laut.
Burung laut arktik sudah sejak
lama berada pada urutan teratas sebagai burung dengan jarak migrasi terpanjang.
Burung laut mungil itu terbang sejauh 35000 km dari tempat berbiak mereka di
kawasan Arktik menuju Antartika.
Meskipun begitu, para ilmuwan
masih belum mengetahui apakah burung2 itu bermigrasi dalam satu musim tunggal
atau tidak...
Namun ketika alat penjejak
elektronik sudah muncul, muncul pula juara baru dalam migrasi.
- Sooty Shearwater
Jenis burung lain, Sooty
Shearwater (Puffinus Griseus)
melakukan perjalanan berpola angka delapan raksasa dari tempat mereka berbiak
di Selandia Baru menyeberang Samudra Pasifik menuju tempat mereka mencari makan
di sepanjang tepian utara samudra itu. Jalur penerbangan mereka bisa mencapai
65000 km lebih! (hampir 2x lebih jauh dari burung Arktik
Klasifikasi
ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Aves
Ordo : Procellariiformes
Family : Procellariidae
Genus : Puffinus
Species :
Puffinus griseus
Klasifikasinilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Aves
Order : Procellariiformes
Family : Hydrobatidae
Genus :
Oceanites
Spesis
: Oceanites oceanicus
3. Bangsa Pelecarmiformes
Ciri-ciri:
- Bangsa ini merupakan burung-burung yang hidup dilaut atau dekat pantai.
- Ukuran badannya besar, paruhnya panjang, dengan ujung paruh bagian atas melengkung kebawah.
- Sayapnya panjang
- Keempat jarinya kakinya dihubungkan dengan selaput renang
- Bentuk ekornya seperti baji
- Lubang hidung sangat mereduksi atau tidak ada sama sekali.
- Mempunyao kantung leher.
- Paruh panjang dapat membuka leher untuk menangkap dan menelan ikan.
Pelecaniformes terdiri dari enam
keluarga Phaethontidae (tropicbirds), Sulidae (boobies dan gannets),
Phalacrocoracidae (Cormorants dan shags), Anhingidae (anhingas), Pelecanidae
(pelikan) dan Fregatidae (frigatebirds)), enam genera, dan 67 spesies.
Contoh family
a)
Suku Pelecanidae ( Pelikan )
Pelecanus onorotalus ( Angsa laut )
b)
Suku Phlacrocoraridae ( Cormorant )
Phalacrocorax pygmaeus ( Pecuk,lebih kecil dari
angsa dan belibis )
c)
Suku Anbingidae ( Burung Pecuk Ular )
Anbinga anbinga
e)
Suku
Fregatidae( Fregate Bird ) Ada 5 jenis, misalnya : Fregate ariel
1. Burung undan
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes.
famili : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
Spesies :
Pelecanus conspicillatus
Burung Undan atau Pelikan
adalah burung air yang memiliki
kantung di bawah paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae. Bersama
burung darter, kormoran,
gannet, boobie, dan frigate, mereka membentuk
ordo Pelecaniformes.
Pelikan modern ditemukan di semua
benua kecuali Antartika.
Mereka muncul umumnya di wilayah hangat, dan mereka tidak ada di wilayah kutub, laut dalam,
kepulauan samudra, dan
daratan Amerika Selatan. Pelikan terkecil adalah Pelikan Coklat (Pelecanus
occidentalis) dengan massa hanya 2,75 kg dan panjang 106 cm dan lebar
bentangan sayap maksimum 1,83 m. Pelikan terbesar saat ini adalah Pelikan Dalmatian (Pelecanus
crispus) dengan massa 15 kg dan panjang 183 cm, dengan lebar bentangan sayap
hingga 3,5 m. Pelikan Australia memiliki
paruh terpanjang diantara burung lainnya. Pelikan adalah perenang yang baik,
dengan kaki mereka yang pendek dan kuat serta berselaput.
a. Makanan
Makanan pelikan biasanya adalah ikan, namun mereka juga memakan amfibi, crustacea,
dan dalam beberapa kasus, burung
kecil. Mereka menangkap mangsa dengan memperbesar kantung paruh mereka. Lalu
mereka harus mengeringkan kantung tersebut sebelum menelan. Hal ini memakan
waktu satu menit, dan burung laut lainnya dapat mencuri ikan tersebut di waktu
kritis itu. Pelikan terkadang mencuri mangsa dari burung laut lain.
Pelikan putih menangkap ikan dalam kelompok. Mereka membentuk
barisan untuk mengejar sekumpulan ikan kecil ke perairan dangkal, lalu menyapu
sekumpulan ikan tersebut dengan paruh mereka. Ikan besar ditangkap dengan ujung
paruh, lalu dilempar ke udara untuk ditangkap kembali dan masuk ke kantung
paruh mereka dengan kepala lebih dulu.
Pelikan Coklat Amerika Utara biasanya
menyelam untuk mengejar mangsa mereka. Dan dalam kasus langka, spesies lainnya
seperti Pelikan Peru dan Pelikan Australia melakukan metode perburuan
itu.
b. Reproduksi
Pelikan bersarang secara koloni. Pelikan memiliki kehidupan sosial
yang rumit, sekelompok pelikan jantan mengejar satu pelikan betina di udara, di
darat, atau di air dengan saling menunjuk atau menyentuhkan paruh mereka satu
sama lain. Proses ini dapat diselesaikan dalam satu hari. Spesies yang
bersarang di pepohonan memiliki cara yang
lebih simpel, pelikan jantan mempromosikan diri mereka untuk pelikan betina.
Kopulasi berlangsung
segera setelah mendapatkan pasangan dan berlanjut selama 3 hingga 10 hari
sebelum telur dikeluarkan. Pelikan
jantan membawakan material pembuat sarang,
lalu pelikan betina membentuk struktur sarang yang simpel dari material
tersebut.
Kedua induk, jantan dan betina,
mengerami telur di atas atau di bawah kaki mereka. Semua spesies menelurkan
setidaknya dua telur. Pelecanus conspicillatus dalah burung air yang memiliki
kantung di bawah paruhnya, dan merupakan bagian dari keluarga burung Pelecanidae
2. Pecuk-ular Afrika
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes
famili : Anhingidae
Genus : Anhinga
Spesies :
Anhinga rufa
Pecuk-ular
Afrika (Anhinga rufa
) adalah burung di Afrika sub-Sahara. Spesies ini mendirikan sarang di pohon dan mengerami
3-6 telur. Burung ini memiliki leher yang sangat panjang, dan berenang dengan
leher diatas permukaan air. Spesies ini merupakan bagian dari famili Anhingidae. Terdapat populasi kecil pecuk-ular Afrika di Irak.
3. Sula leucogaster
Klasifikasi
ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum :Chordata
Class : Aves
Ordo :
Palecaniformes
Family : Sulidae
Genus :
Sula
Spesie : Sula leucogaster
· Kebiasaan
Semua makanannya terdapat di laut, terutama ikan, beberapa spesies mengikuti perahu nelayan untuk mengais-ngais sampah. Perilaku yang khas adalah menyelam dari udara mengambil burung satu meter atau dua di bawah air, setelah itu dapat berenang dengan kaki dan sayap setelah mangsanya (Nelson 2003).
4. Burung kormoran
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Famili : Phalacrocoracidae
Genus : Phalacrocorax
Spesies :
Phalacrocorax melanoleucos
Kormoran adalah jenis burung dari famili Phalacrocoracidae bersama dengan Shag.
Saat ini telah dibuat beberapa usulan klasifikasi, dan banyak yang
dipertentangkan.
Kormoran dan Shag adalah burung laut berukuran medium hingga besar. Ukuran mereka
bervariasi, dari 45 cm dengan berat 340 gram (Kormoran Pigmi, Phalacrororax pygmaeus) hingga yang
berukuran 1 meter dengan berat 5 kg (Kormoran Galapagos, Phalacrocorax harrisi). Kormoran
yang diketahui telah punah, Kormoran Spectacled (Phalacrocorax perspicillatus)
memiliki massa 6,3 kg. Mayoritas kormoran memiliki bulu berwarna gelap, namun di belahan bumi bagian
selatan, warnanya hitam dan putih, dan beberapa memiliki banyak
warna (Shag Selandia Baru).
Mereka lebih sering berkeliaran di
bibir pantai dari pada di atas laut, dan
beberapa berkoloni di atas karang
laut. Nenek moyang mereka adalah burung yang menetap di perairan air tawar. Mereka berada
di seluruh dunia kecuali di kepulauan di tengah-tengah samudra Pasifik.
Seluruh spesies kormoran adalah
pemakan ikan, belut kecil, bahkan ular laut. Mereka menyelam
dari permukaan. Mereka mendayung dengan kaki mereka untuk menyelam di air laut
untuk mencari makan. Beberapa spesies diketahui mampu menyelam hingga 45 meter.
Setelah menangkap ikan, mereka
kembali ke pantai, dan seringkali terlihat sedang menjemur sayapnya di bawah sinar matahari. Seluruh
spesies kormoran memiliki kelenjar khusus yang mempu menjaga bulu mereka tahan air, meski ada juga yang mengatakan bahwa bulu mereka
memang tahan air tanpa adanya kelenjar tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa
bulu mereka menyerap air namun tidak membasahi lapisan bulu dan kulit mereka. Kegiatan
mengeringkan sayap ini sering terlihat, bahkan bagi Kormoran Galapagos yang tidak
memiliki kemampuan lagi untuk terbang. Fungsi lainnya mengenai perilaku
melebarkan sayap mereka pasca menangkap ikan adalah untuk pengaturan termal/panas tubuh dan membantu pencernaan.
Kormoran adalah burung yang bersarang
secara koloni, menggunakan pepohonan, bebatuan,
atau tebing jurang. Telur mereka berwarna biru, dan umumnya hanya berjumlah satu
setiap tahunnya. Kormoran muda diberi makan dari muntahan induk mereka.
4. Bangsa Ciconiformes
Bangau dan kerabat mereka (Order
Ciconiiformes) adalah burung-burung yang memiliki leher panjang, badan besar,
kaki panjang, dan kuat, khusus tagihan. Adaptasi ini membuat Ciconiiformes
cocok untuk habitat lahan basah mereka. Mereka yang panjang leher tagihan dan
fleksibel memungkinkan mereka untuk menyelidiki ke dalam berlumpur dangkal
untuk mencari makanan untuk mangsa. .Kaki panjang memastikan bahwa tubuh mereka
tetap keluar dari air sebagai mengarungi lahan basah. Coconiiformes termasuk
bangau, ibises, spoonbills, bangau, bitterns, dan egrets. Kebanyakan spesies soliter pengumpan dan
bertengger dalam kelompok besar pada malam hari. Ketika mereka berkembang biak, mereka
membentuk koloni.
The
Order Ciconiiformes contains the following subgroups: Ordo Ciconiiformes berisi
sub-sub kelompok berikut:
o Family: Ciconiidae (bangau)
o
Family: Ciconiidae (bangau)
o
Family: Ardeidae (bangau)
o
Family: Threskiornithidae (ibises dan spoonbills)
o
Family: Scolopacidae (sandpipers)
o
Family: BalaenBalaenicipitidae (shoebill)
o
Family: Cathartidae (dunia baru burung pemangsa)
o
Family: Procellariidae (petrels dan shearwaters)
o
Family: Rostratulidae (melukis burung berkik)
o
Family: Scopidae (Hamerkop)
Habitat: Habitat lahan basah air tawar.
Contoh-contoh
1. Bangau sandang-lawe Ciconia episcopus (Ciconiidae)
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Ciconiiformes
Famili :
Ciconiidae
Genus :
Ciconia
Species :
Ciconia episcopus
a. Karakter
Tubuh berukuran sangat besar (86
cm) badan berwarna hitam dan putih, mahkota hitam mengkilap dengan dahi dan
alis yang kecil berwarna putih, seluruh leher putih seperti kapas, sayap dan
ekor hitam berkilau. Dada begaris dan paha hitam; perut bawah dan ekor bawah
putih, kulit muka abu-abu, iris coklat-merah, paruh hitam dengan ujung merah,
kaki merah buram, Bersarang tidak dalam koloni. Sarang dari tumpukan ranting
kering pada pohon tinggi di hutan. Sering mengunjungi sawah dan padang rumput
pada kelompok kecil. Bertengger pada pohin yang tinggi, sering bersama bangau
lain atau jika ada bersama merak. Sering melayang tinggi di angkasa, mengikuti
aliran udara panas yang naik. Berbiak tidak dalam koloni.
b. Habitat
Sawah, dataran rendah, padang
rumput, pebukitan
c. Penyebaran global
Afrika, India, Asia tenggara,
Filipina, Sulawesi, Sumatera, Jawa dan Nusa tenggara
d. Penyebaran dikampus UNNES
Dijumpai terbang tinggi di
sekitar kebun biologi dan juga persawahan Kalisegoro
e. Status
Pengunjung, dilindungi tata perundangan Republik
Indonesia, frekuensi perjumpaan sangat jarang
2.
Blekok sawah
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ardeidae
Genus : Ardeola
Species : Ardeola speciosa
a. Kriteria
Tubuh berukuran kecil (45 cm),
bersayap putih, cokelat bercoret-coret. Pada waktu berbiak: kepala dan dada
kuning tua, punggung nyaris hitam, tubuh bagian atas lainnya cokelat
becoret-coret, tubuh bagian bawah putih, ketika terbang sayap terlihat sangat
kontras dengan punggung yang gelap / hitam. Tak berbiak dan remaja: Coklat
bercoret-coret. Iris kuning, paruh kuning, ujung paruh hitam, kaki hijau buram.
Sendirian atau dalam kelompok
tersebar, berdiri diam-diam dengan tubuh pada posisi rendah dan kepala ditarik
kembali sambil menunggu mangsa. Setiap sore terbang dengan kepakan sayap
perlahan-lahan, berpasangan atau bertigaan, beramai-ramai menuju tempat
istirahat. Bersarang dengan dengan koloni burung air lain.
Berbiak : Desember- Mei, Januari-Agustus
b. Habitat
Sawah, rawa, daerah berair,tambak
dan mangrove
c. Penyebaran global
semenanjung Malaysa, Indocina,
Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Sulawesi
d. penyebaran di kampus UNNES
dijumpai terbang hampir di
seluruh wilayah kampus pada saat pagi
dan petang, persawahan FBS dan Kali Segoro
e. Status
Penetap, dilindungi tata
perundangan Republik Indonesia, Frekuensi perjumpaan sering dan sangat mudah
3. Bangau Mycteria leucocephala
Klasifikasi
ilmiah
Regnum :Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Familia :
Ciconiidae
Genera : Mycteria
Spesies :
Mycteria leucocephala
Bangau adalah sebutan untuk
burung dari keluarga Ciconiidae. Badan berukuran besar, berkaki panjang,
berleher panjang namun lebih pendek dari burung Kuntul, dan mempunyai paruh
yang besar, kuat dan tebal.
Bangau bisa dijumpai di daerah
beriklim hangat. Habitat di daerah yang lebih kering dibandingkan burung Kuntul
dan Ibis. Makanan berupa Katak, ikan, serangga, cacing, burung kecil dan
mamalia kecil dari lahan basah dan pantai.
Bangau tidak memiliki organ suara
syrinx sehingga tidak bersuara. Paruh yang diadu dengan pasangannya merupakan
cara berkomunikasi menggantikan suara panggilan.
Bangau merupakan burung pantai
migran, terbang jauh dengan cara melayang memanfaatkan arus udara panas
sehingga dapat menghemat tenaga. Foto burung Bangau yang sedang terbang oleh
Ottomar Anschütz (1884) menjadi inspirasi Otto Lilienthal untuk membuat glider
yang digunakan untuk terbang layang pada akhir abad ke-19.
Bangau merupakan burung yang
berat dengan rentang sayap yang lebar. Sarang digunakan untuk beberapa tahun,
berukuran sangat besar, diameter hingga 2 meter. dan kedalaman sarang 3 meter.
Bangau pernah dikira monogami, tapi ternyata tidak selalu benar. Bangau
cenderung setia pada sarang dan pasangannya, tapi mungkin juga berganti
pasangan sehabis migrasi atau pergi bermigrasi tanpa ditemani pasangannya.
Badan yang berukuran besar,
bersifat monogami, dan kesetiaan pada tempat bersarang menjadikan burung Bangau
sering dijadikan simbol pembawa kebahagiaan di dalam banyak kebudayaan dan
mitologi.
4. Cangak
Abu
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Familia: :Ardeidae
Genus : Ardea
Spesies: A. cinerea
Cangak Abu atau dalam nama
ilmiahnya Ardea cinerea merupakan salah satu burung jenis Kuntul-kuntulan.
1 Ciri umum
Burung ini umumnya berwarna
abu-abu pucat, kepala (burung) dan leher (burung)nya berwarna putih, serta
memiliki kedok hitam di belakang mata (burung) yang memanjang ke belakang
membentuk guratan lengkung yang halus.
2 Tempat hidup
Burung ini banyak terdapat di
kawasan pesisir {jenis lainnya, Cangak Merah (Ardea purpurea)}, yang berwarna
merah kecoklatan tua, mencari ikan di air tawar}. Kedua burung ini mempunyai
daerah penyebaran dari Afrika, Eropa, Asia sampai Indonesia bagian barat
(khususnya pulau Dua)
3 Bangau
tontong
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Familia :
Ciconiidae
Genus :Leptoptilos
Spesies :
Leptoptilos javanicus
4) Itik perak
Kingdom :Animalia
Phylum :Chordata
Subphylum :Vertebrata
Class :Aves
Ordo :Anseriformes
Famili :Anatidae
Genus :Anas
Spesies : Anas versicolor
Phylum :Chordata
Subphylum :Vertebrata
Class :Aves
Ordo :Anseriformes
Famili :Anatidae
Genus :Anas
Spesies : Anas versicolor
Itik Perak (Anas versicolor)
adalah spesies bebek perenang dalam genus Anas. Hewan ini berkembang di Amerika Selatan. Mereka hidup dalam air tawar dalam
kelompok kecil, dan makanan utamanya adalah yang berasal dari tumbuhan seperti
biji dan tumbuhan air. Itik Puna
merupakan kerabat terdahulu seperti subspesies unggas ini.
b. Bebek
Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam
famili Anatidae. Bebek
umumnya adalah burung akuatik yang sebagian
besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada
perairan air tawar maupun air laut.
Bebek terkadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh
namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.
1. Penampilan
Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang
relatif panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa berleher pendek. Bentuk tubuh
bebek bervariasi dan umumnya membulat. Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang berguna sebagai penyaring
makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat.
Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh
di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik. Sayapnya
sangat kuat dan umumnya pendek. Penerbangan bebek membutuhkan kepakan
berkelanjutan sehingga membutuhkan otot sayap yang kuat. Tiga spesies bebek steamer tidak dapat
terbang.
Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara terkadang
memiliki warna bulu yang
menarik. Spesies dari belahan bumi selatan tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali Paradise Shelduck di Selandia Baru yang warna bebek betina lebih cerah
dari pada bebek jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya
lebih mirip bebek betina dewasa.
2. Makanan
Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput, tanaman air, ikan, serangga, amfibi kecil, cacing, dan moluska kecil.
Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di kedalaman air. Untuk
memudahkan mereka dalam menyelam, kedua jenis bebek tersebut memuliki massa
yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit untuk terbang.
Bebek dari subfamili Anatinae tidak mampu menyelam jauh. Mereka hanya
menyaring makanan dari perairan yang mampu mereka jangkau. Jika menyelam,
mereka tidak dapat menyelam sejauh bebek penyelam. Untuk memudahkan
penyaringan, mereka memiliki paruh pipih dan lebar serta mengandung lamellae.
Beberapa spesies seperti smew, goosander, dan merganser memiliki kemampuan untuk menelan
ikan besar.
3. Proses berkembang biak
Bebek pada umumnya monogami, meski
ikatan ini umumnya hanya berlangsung dalam satu tahun. Sebagian besar bebek
berkembang biak sekali setahun dan memilih kondisi yang seusai (pada musim
panas, musim semi, atau musim
hujan).
4. Ekologi
Bebek memiliki penyebaran yang sangat luas dan dapa ditemukan di hampir
setiap wilayah di dunia ini kecuali Antartika. Beberapa spesies
mendiami daerah subantartika di Georgia Selatan dan Kepulauan Auckland. Beberapa jenis
dapat mendiami daerah kepulauan samudra seperti di Hawaii, Selandia Baru, dan Kerguelen meski spesies jenis ini sedang
dalam keadaan terancam atau telah punah.
Beberapa spesies bebek yang berkembang biak di wilayah arktik yang
hangat ketika musim panas, adalah spesies migratori. Beberapa
spesies di Australia di mana hujan terjadi secara periodik, bebek tersebut berperilaku
nomadik; mencari perairan (danau dan kolam) yang terbentuk setelah hujan lebat.
Bebek dapat
diterima di area berpenduduk padat. Pola migrasi mereka telah berubah sehingga
banyak spesies yang menetap bahkan di musim dingin.
5. Predator
Di seluruh dunia, bebek memiliki banyak predator. Bebek muda umumnya rentan
karena ketidak mampuan mereka untuk terbang. Bebek muda umumnya menjadi mangsa
ikan besar seperti ikan pike, buaya, dan pemburu air lainnya, termasuk burung pemakan
ikan seperti burung kuntul. Sarang bebek sering dirampok oleh
predator daratan seperti rubah atau
burung besar seperti elang.
Bebek dewasa adalah penerbang
yang cepat, namun dapat ditangkap di atas air oleh pemangsa akuatik. Selama
terbang, bebek umumnya aman namun masih terdapat predator yang mengancam
seperti manusia dan Falcon Peregrine yang menggunakan kecepatan dan
kekuatan mereka untuk menangkap bebek.
CONTOH-CONTOH
1) bebek manila
Taksonomi bebek manila yaitu:
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Cairina
Spesies :
C. Muscovy
Mentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk
keluarga bebek. Istilah mentok
berasal dari bahasa Jawa; Nama lain entok
atau entog, basur, itik manila, atau bebek manila. Dalam bahasa Inggris
disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Di Indonesia unggas ini merupakan hewan peliharaan, yang diternakkan
terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan
liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya di sekitar danau dan sungai.
Karakteristik mentok peliharaan yaitu: pandai terbang, tetapi mentok
peliharaan hampir tak pernah terbang jauh, biasanya lebih gemuk, di mana jantan
bisa mencapai 7 kg dan betina mencapai 5 kg, berwarna dominan hitam dan putih,
mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna merah dan hitam di sekitar
mata dan wajah, paruh gemuk pendek khas bebek, putih kemerahan, kaki gemuk
pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman, ekor memipih datar agak lebar.
2) Bebek Liar
Taksonomi bebek liar yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Cairina
Spesies :
C. Scutulata
Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata). Unggas ini menyebar
luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra dan Jawa.
Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan terutama
karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini sekarang diduga sudah
punah.
Karakteristik mentok rimba yaitu berukuran sedang sampai agak besar,
mentok jantan liar dapat mencapai 86 cm (ujung paruh hingga ke ujung ekor),
berat badan bisa sampai 3 kg, mentok betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm
dan 1,3 kg. Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon, mentok
memakan aneka siput, cacing, serangga air, kepiting kecil dan pucuk-pucuk
tumbuhan.
3) bebek laut
Taksonomi bebek liar yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Polysticta
Spesies :
Polysticta stelleri
Merginae, atau bebek
laut, adalah subfamili dari famili Anatidae, famili di mana bebek, angsa
berleher pendek, dan angsa,
berada.
Seperti namanya, meski
tidak selalu, mengimplikasikan bahwa mereka menyukai habitat lautan di luar musim
berkembang biak mereka. Banyak spesies
yang mengembangkan kelenjar
garam khusus untuk membuat
mereka menoleransi air garam, namun hal ini belum berkembang pada spesies muda.
Beberapa merganser
memilih habitat sungai.
Subfamili ini terdiri dari 20 spesies
hidup, 18 diantaranya bertempat tinggal di lintang utara jauh.
Anggota pemakan ikan
dari spesies ini, seperti smew,
memiliki bagian berserat di paruh mereka untuk menolong mereka menahan mangsa. Karena itulah,
mereka kerap disebut "paruh gergaji". Beberapa spesies memakan moluska dan crustacea dari dasar laut.
c.
Angsa
Angsa adalah burung air berukuran
besar dari genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan Angsa berleher pendek juga terdapat di famili
Anatidae. Angsa bersama angsa berleher pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae namun Angsa memiliki suku
sendiri, yaitu suku Cygnini. Terdapat tujuh spesies dalam genus Cygnus. Angsa
adalah hewan monogami,
'perceraian' terkadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan.
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah
satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu
Angsa
Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai
panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai
panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek,
angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki
dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa
kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan
betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran
angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang
putih bersih, namun angsa di belahan bumi selatan campuran warna
hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus atratus) berwarna hitam secara
keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk terbang pada bagian sayapnya.
Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, Angsa
Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki
angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari
Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi; spesies subartik
memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Yang lainnya
berwarna merah dan hitam.
Angsa umumnya terdapat di
daerah beriklim sedang,
jarang terdapat di daerah tropis.
Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia Baru, sisanya
tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis,
Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.
Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora, meski
sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di perairan, makanan
mereka dapatkan dengan menyaring air, dan makanan mereka terdiri dari
akar-akaran, batang, dan daun tanaman akuatik dan tanaman dalam air.
Angsa membentuk ikatan monogami yang dapat berlangsung selama
bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, ikatan ini dapat berlangsung seumur
hidup. Sarang mereka berada di daratan dekat perairan, dan jaraknya sekitar
satu meter. Tidak seperti bebek dan angsa berleher pendek, angsa jantan
membantu pembangunan sarang. Ukuran rata-rata telur angsa adalah (tinggi x diameter)
113 x 74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung
selama 34-45 hari.
Angsa adalah burung air
berukuran besar dari genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan Angsa berleher pendek juga terdapat di famili
Anatidae. Angsa bersama angsa berleher pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae namun Angsa memiliki suku
sendiri, yaitu suku Cygnini. Terdapat tujuh spesies dalam genus Cygnus. Angsa
adalah hewan monogami,
'perceraian' terkadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan.
Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah
satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu
Angsa
Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai
panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai
panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek,
angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki
dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa
kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan
betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran
angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.
Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang
putih bersih, namun angsa di belahan bumi selatan campuran warna
hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus atratus) berwarna hitam secara
keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk terbang pada bagian sayapnya.
Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, Angsa
Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki
angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari
Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi; spesies subartik
memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Yang lainnya
berwarna merah dan hitam.
Angsa umumnya terdapat di
daerah beriklim sedang,
jarang terdapat di daerah tropis.
Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia Baru, sisanya
tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis,
Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.
Angsa makan di daratan dan di air. Mereka hampir selalu bersifat herbivora, meski
sejumlah kecil hewan akuatik kecil menjadi mangsa mereka. Di perairan, makanan
mereka dapatkan dengan menyaring air, dan makanan mereka terdiri dari
akar-akaran, batang, dan daun tanaman akuatik dan tanaman dalam air.
Angsa membentuk ikatan monogami yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Dalam beberapa kasus, ikatan ini dapat berlangsung seumur hidup. Sarang mereka
berada di daratan dekat perairan, dan jaraknya sekitar satu meter. Tidak
seperti bebek dan angsa berleher pendek, angsa jantan membantu pembangunan
sarang. Ukuran rata-rata telur angsa
adalah (tinggi x diameter) 113 x 74 mm dan berat 340 g. Inkubasi berlangsung
selama 34-45 hari.
Spesies
Genera Coscoroba
· Coscoroba
coscoroba, daerah sebaran di Amerika Selatan
Genera Cygnus
· Cygnus atratus Angsa Hitam, daerah
sebaran di Australia
· Cygnus
melancoryphus, daerah sebaran di Amerika Selatan
· Cygnus cygnus,
daerah sebaran di sub-artik Eropa
dan Asia
· Cygnus
columbianus, daerah sebaran di Eropa dan Amerika Utara
CONTOH-CONTOH
1. Angsa hitam
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Cygnus
Spesies :
Cygnus atratus
Angsa Hitam atau dalam nama ilmiahnya Cygnus atratus adalah salah satu angsa yang
terdapat di dalam marga Cygnus.
Burung dewasa berukuran besar, dengan panjang mencapai 130cm. Seluruh
bulu-bulunya berwarna hitam dengan perkecualian bulu sayap yang berwarna putih,
paruh berwarna merah dengan garis putih diujungnya dan kaki berwarna abu-abu.
Angsa Hitam mempunyai leher yang sangat panjang dan membentuk huruf "S". Burung betina
serupa dan berukuran lebih kecil dari burung jantan. Anak angsa mempunyai bulu
berwarna abu-abu.
Populasi Angsa Hitam tersebar di pesisir Australia bagian selatan, tenggara dan di Tasmania.
Spesies ini banyak ditemukan berkelompok di danau dan lahan basah di Australia
bagian selatan. Tidak seperti burung air lainnya, Angsa Hitam tidak bermigrasi
dan menetap di tempat dimana mereka menetas. Hampir semua Angsa Hitam adalah
monogami spesies. Kedua induk bersama-sama membesarkan anak angsa dan bersarang
di tengah-tengah danau yang dangkal. Makanannya terdiri dari tumbuh-tumbuhan air.
Angsa Hitam pertama kali
ditemukan oleh Willem de
Vlamingh pada tahun 1697 di Australia bagian barat. Penemuan spesies
ini menyebabkan minat yang besar di kalangan orang Eropa, yang pada waktu itu
berpikiran bahwa semua angsa berwarna putih. Angsa Hitam adalah lambang resmi
provinsi Australia
Barat. Spesies ini dilindungi oleh pemerintah Australia dan
dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.
3. Ansa
putih
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Cygnus
Spesies : Cygnus olor
Angsa Putih (Cygnus
olor adalah bagian Eurasia dari keluarga bebek,
angsa dan itik
Anatidae. Baik cygnus dan olor
berarti "angsa", dalam bahasa Yunani Kuno
dan bahasa Latin). Angsa Putih adalah salah satu
spesies yang dilindungi oleh Agreement on the Conservation of
African-Eurasian Migratory Waterbirds (AEWA)
dan Konvensi Ramsar
tahun 1972. Akan tetapi angka populasinya
berfluktuasi dikarenakan polusi, pencemaran timbal,
pembangunan menara, kabel-kabel, dan hilangnya habitat karena pembangunan.
3. Coscoroba cosoroba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia :
Anatidae
Genus : Coscoroba
Spesies :Coscoroba
coscoroba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar