BAB II
AMPHIBI
A.
DEFINISI
Amphibia merupakan hewan berdarah
dingin yang mampu menyesuaikan cara hidupnya dengan lingkungan. Amphibi berasal dari bahasa yunani yaitu Amphi = dua, Bios = hidup.
B.
CIRI-CIRI
a. Ciri Umum Kelas Amphibi
1)
Kulitnya berlendir
2)
Alat pernapasan dengan insang (fase pra
dewasa), paru-paru dibantu kulit (fase dewasa)
3)
Memiliki 2 pasang kaki untuk berjalan atau berenang
4)
Terdapat 2 lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Pada
lubang hidung terdapat klep
5)
Matanya mempunyai kelopak yang dapat digerakkan
6)
Lembar gendang pendengaran terdapat di sebelah luar
7)
Mulut bergigi dan berlidah
8)
Rangka tubuh sebagian besar disusun oleh tulang keras
9)
Fertilisasi secara eksternal dan internal
b. Ciri Khusus Kelas Amphibi
1)
Jantung terdiri atas 3 ruang (2 atrium, 1 ventrikel)
2)
Mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus
hidupnya.
C.
MORFOLOGI
Tubuh katak
terdiri atas :
BENTUK TUBUH
1.
BAGIAN KEPALA
Bagian-bagian kepala amphibi terdiri dari :
1)
Sepasang alat penglihat
Pada mata terdapat pelupuk mata atas dan pelupuk mata bawah. Pada
pelupuk mata bawah terdapat selaput tidur (membran niktitans) yang berfungsi untuk menjaga mata dari gesekan ketika berada di dalam air.
2)
Selaput pendengar
Berguna untuk menerima
gelombang-gelombang suara, letaknya di belakang mata
3)
Mulut
Mulut terdapat pada bagian anterior tubuh. Di dalam mulut terdapat:
a.
Lidah
b.
Rahang
c.
Langit-langit dan
d.
Dua lubang hidung terdapat dalam satu ruang.
4)
Lubang hidung
Fungsinya sebagai organ pembau
2.
BAGIAN BADAN
Pada badan terdapat dua pasang tungkai yaitu sepasang depan,
tungkai belakang dan bagian abdomen.
1)
Tungkai depan
Terdiri atas lengan atas, lengan bawah dan telapak tangan dan
jari-jari berjumlah 4 buah.
2)
Tungkai belakang
Terdiri atas paha, betis, telapak kaki, dan jari-jari berjumlah 5
buah. Jari-jari amphibi terdapat selaput renang berupa kulit tipis. Ada amphibi yang berselaput dan
ada yang tidak.
3)
Abdomen
Bagian abdomen merupakan
bagian perut yang di dalamnya terdapat organ-organ fisiologi.
D.
ANATOMI DAN
FISIOLOGI
1.
Sistem
Pencernaan
Gmb. Sistem Pencernaan Amphibi
Sistem alat pencernaan terdiri atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Bagian-bagian dari saluran
pencernaan ialah:
a.
Rongga
mulut: didalamnya terdapat lidah dan gigi
b.
Faring
c.
Esophagus:
berupa saluran pendek
d.
Ventrikulus
e.
Usus
halus dan usus besar
f.
Anus
System alat pencernaan pada katak hijau terdiri atas
saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya. Saluran pencernaan dimulai dari
rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus dan porus usus.
Panjang ususnya relative pendek, hal ini disesuaikan
dengan makanannya yaitu serangga. Kelenjar pencernaannya terdiri atas hati yang
mempunyai tiga gelambir. Disebelah dorsal gelambir kanannya terdapat kantung
empedu. Pancreas terletak diantara lengkung dan berwarna kekuning-kuningan.
Pelepasannya bermuara di kloaka. Didekat porus perutnya terdapat limpa yang
tidak ada hubungannya dengan fungsi pencernaan.
2.
Sistem
Pernafasan
Gmb. Fase pernapasan pada amphibi
Alat-alat
pernapasan pada katak terdiri atas kulit, paru-paru dan lapisan dari rongga
mulut yang kesemuanya mempunyai lapisan permukaan tipis dan basah yang
berdekatan dengan pembuluh-pembuluh darah.
Oksigen
diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Karbon dioksida sebagai hasil
oksidasi dibawa kembali oleh darah kealat pernapasan untuk dikeluarkan dari
tubuh.
Pernapasan
dengan kulit berlangsung, baik pada waktu ampibi berada di darat maupun di air.
Pernapasan ini dapat terjadi katrena kulit sangat tipis dan banyak mengandung
kapiler-kapiler darah yang merupakan perkembangan dari system pernapasan insang
luar. Darah yang mengandung CO2 dikeluarkan oleh jantung melalui
arteria pulmo kutanea menuju kulit lewat arteria kutanea. Didalam kulit terjadi
pertukaran gas, kulit melepaskan CO2 dan darah dalam kapiler kulit
mengikat O2. Oksigen ini melalui vena kutanea dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Katak
mempunyai sepasang paru-paru yang berupa kantung elastis yang tipis. Pada
permukaan dinding dalamnya terdapat lipatan-lipatan sehingga memperluas
permukaannya. Permukaan yang diperluas ini banyak mengandung kapiler-kapiler
darah. Sehingga tampak berwarna kemerah-merahan. Tiap paru-paru berhubungan
dengan satu bronkus (pembuluh napas) pendek. Kedua bronkus berhubungan dengan
rongga mulut dengan perantaraan celah tekak.
3.
Sistem
Peredaran Darah
Jantung
katak terdiri atas sebuah ventrikel berbentuk kerucut dan berdinding
tebal, dua buah atrium yang berdinding
tipis, sebuah sinus venosus, yang
merupakan kantung berbentuk segitiga dan berdinding tipis, dan Trunkus arteriosus yang
bercabang-cabang menjadi arteri.
Pada sekst antara serambi dan bilik terdapat
klep untuk supaya darah tidak mengalir kembali ke atrium.
Gmb. Sistem Peredaran Darah Amphibi
Darah
yang masuk ke atrium kanan adalah darah yang berasal dari berbagai bagian
tubuh dengan perentaraan sinus venosus
dan yang masuk ke atrium kiri adalah darah yang berasal dari paru-paru dan
kulit. Darah ini banyak mengandung oksigen. Pembuh nadi utama (trunkus
arteriosus) yang keluar dari ventrikel bercabang menjadi dua aorta dan tiap
aorta itu menjadi belok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap pangkal arteri-arteri
bercabang sebagai berikut:
a. Arteri karotis yang mengalirkan darah
ke kepala
b. Arteri pulmo kutaneus yang
bercabang dua; menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis, yang menuju ke kulit
disebut arteri kutanea.
Pada
katak terdapat dua system porta yaitu system porta hepatikus yang membawa
hasil-hasil pencernaan dari usus ke hati dan system porta renalis yang membawa
darah dari tungkai belakang dan ekor ke ginjal.
4.
Sistem Ekskresi
Gmb. Sistem Ekskresi Amphibi
Organ-organ ekskresi pada amphibi antara lain
a.
Kulit
b.
Paru-paru dan
c.
Ginjal
Ginjal amphibi berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan.
Pada saat berada di darat amphibi harus melakukan konversi air dan tidak
membuangnya. Sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan-bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah. Katak juga menggunakan
kantung kemih untuk konversi air. Sebaliknya apabila berada di dalam air
kantung kemih terisi oleh urine yang encer. Pada saat berada di darat air
diserap kembali ke dalam darah untuk menggantikan air yang hilang melalui evaporasi
kulit.
5.
Sistem
Reproduksi
Gmb. Alat reproduksi jantan
Pada katak jantan terdapat sepasang testis yang diikat oleh
mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran vasedeferensia yang bermuara di
kloaka. Bagaian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut
vesica seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementra spermatozoa.
Gmb. Alat reproduksi betina
Organ
reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian
belakang rongga tubuh yang diikat oleh mesovarium. Pada saat kawin pada ovarium
terdapat ovum yang menuju saluran oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya
telur dikeluarkan melalui kloaka dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi
eksternal yakni katak jantan menempel pada katak betina, lalu keduanya
menyemprotkan sel-sel gametnya keluar tubuh.
6.
Sistem Saraf
Sistem saraf
pada amphibi terdiri atas saraf
pusat dan saraf tepi. Saraf pusat tersusun atas otak dan tali spinal,sedangkan
saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal
dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan
tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.
E.
KLASIFIKASI
Kelas Amphibi terdiri atas 3
ordo :
1.
Ordo Apoda
2.
Ordo Urodela
3.
Ordo Anura
1.
Ordo Apoda/ Caecilia
1. Ciri umum ordo Apoda:
a)
Tubuh menyerupai cacing, bersegmen, tidak bertungkai dan ekor mereduksi
b)
Terdapat tentakel pada bagian anterior
c)
mata mereduksi, tertutup oleh kulit atau
tulang
d)
Fertilisasi internal
2. Ciri khusus ordo Apoda:
Tidak memiliki
kaki
Ordo Apoda terdiri atas 5 famili :
1)
Famili
Ichtyopiidae
a)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Ichtyopiidae
Genus : Ichtyophis
Spesies : Ichtyophis sp
Gmb. Ichtyophis sp
b)
Ciri-Ciri
1. Bentuk tubuh
panjang dan bersegmen
2.
Mata kecil dan ditutupi dengan kulit
3.
Mampu mengambil O2 dari kulit dan paru-paru
4.
Memiliki ekor yang pendek dan kloaka di ujung tubuh
5.
2 tentakel sensori kecil yang berada di kepala yang dapat membantu
dalam menemukan sumber makanan
c)
Habitat : di tanah yang lembab
dan sampah daun
d)
Penyebaran : di Florida, Mexico Utara, Mexico Selatan, Indonesia
e)
Keunikan : di dalam tanah dan air hewan ini mirip belut.
2.
Family Rhinatrematidae
a)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Apoda
Family : Rhinatrematidae
Genus : Rhinaterma
Spesies : Rhinaterma bivittatum
b)
Ciri-Ciri
1.
Memiliki ekor, dan mulut terletak di bawah kepala
2.
Bertelur di dalam tanah
3.
Pada fase larva memiliki insang
c)
Habitat : di tanah yang lembab
dan sampah daun
d)
Penyebaran: di Asia Tenggara, tidak menyebrangi garis Wallace
e)
Keunikan : pada fase larva memiliki
insang
3.
amily Uraeotyphilidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Uraeotyphilidae
Genus : Uraeotyphlus
Spesies : Uraeotyphlus peters
a.
Ciri-Ciri
1.
Berukuran relative kecil (23-30 cm)
2.
Memiliki ekor
3.
Memiliki struktur tengkorak yang kompleks
4.
Mulut tersembunyi di bawah moncong
b.
Habitat : di tanah hutan
hujan tropis
c.
Penyebaran : di pegunungan Jawa
d.
Keunikan
4.
Family
Scolecomorphidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family :
Scolecomorphidae
Genus : Scolecomorphus
Spesies : Scolecomorphus
vittatus
a.
Ciri-Ciri
5.
Mata melekat pada dasar tentakel di bawah moncong
6.
Hanya memiliki annuli primer
7.
Tubuhnya panjang dan bersegmen
b.
Habitat : di bawah tanah
c.
Penyebaran : di Florida dan Mexico Utara
5.
Family Caecilidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Caecilidae
Genus : Caecilia
Spesies : Caecilia tentaculata
a.
Ciri-Ciri
8.
Tubuh menyerupai cacing dan ada pula yang menyerupai ular
9.
Ekornya pendek dan kloaka dekat akhir tubuh
10. Kulit halus dan berwarna gelap
b.
Habitat : kebanyakan
tinggal dan bersembunyi di dalam tanah
c.
Penyebaran : di Asia Tenggara
d.
Keunikan : satu-satunya
amphbi yang melakukan fertilisasi secara internal
6.
Ordo Urodela
1. Ciri-ciri umum Ordo Urodela
a)
Bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak
b)
Tubuh dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan.
c)
Pada bagian kepala terdapat mata kecil, dan pada beberapa spesies
matanya mengalami reduksi.
d)
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernapas dengan
paru-paru.
e)
Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa
2. Ciri khusus Ordo Urodela
kepala, kaki
dan ekor sama besar
Urodela terdiri atas 3 sub ordo :
a.
Sirenidea
a)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Vertebrata
Class :
Amphibi
Ordo :
Urodela
Family :
Sirenidea
Genus :
Ambystoma
Spesies :
Ambystoma maculatum
Gmb. Ambystoma
maculatum
b)
Ciri-Ciri
1.
Matanya mengalami reduksi
2.
Betinanya biasanya menjaga sekitar 100 telur yang melekat pada
tanaman
3.
Warna tubuh hitam dan bintik-bintik kuning
c)
Habitat : di sungai-sungai yang
berbatu
d)
Penyebaran : Amerika Utara
e)
Keunikan : Bersimbiosis dengan alga hijau
b.
Cryptobrachoidea
a)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Vertebrata
Class :
Amphibi
Ordo :
Urodela
Family : Cryptobrachoide
Genus :
Andrias
Spesies : Andrias davidianus
b)
Ciri-Ciri
1.
Kepala berukuran besar
2.
Matanya kecil
3.
Kulit berwarna gelap dan berkerut-kerut
c)
Habitat : di sungai, di kolam
d)
Penyebaran : di Amerika, Cina dan Jepang
e)
Keunikan : merupakan salamander terbesar di dun, panjang mencapai 2 m.
c.
Salamandroidea
Sub ordo Salmandroidea terdiri atas 7 famili 5 diantaranya
1.
Famili Proteidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Proteidae
Genus : Proteus
Spesies : Proteus bavaricus
a.
Ciri-Ciri
1.
Bersifat nocturnal
2.
Bentuk tubuh memanjang
3.
Mata berhenti berkembang dan kurangnya pigmentasi pada kulit
4.
Habitat : di gua-gua, di
Semenanjung Balkan
5.
Penyebaran : di
Eropa Tenggara, Muddupuples di timur Amerika Utara
2.
Famili Ambistomatidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Ambistomatidae
Genus : Dicamptodon
Spesies : Dicamptodon atterimus
a.
Ciri-Ciri
1.
Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang kepala
2.
Fase larva memiliki ekor yang memanjang dari kepala ke ekor
3.
Kaki tumbuh setelah menetas dengan 4 jari pada lengan dan 5 jari
hindlengs
4.
Habitat : di bawah tanah,
di gua
5.
Penyebaran : di Amerika Utara, dari Kanada Selatan ke Mexico
Selatan
6.
Keunikan : selama
metamorphosis insang larva menghilang, ekor, kulit, anggota badan lainnya
menjadi tebal
7.
3.
Famili Dicamptodontidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family :
Dicamptodontidae
Genus : Dicamptodon
Spesies : Dicamptodon
tenebrosus
a.
Ciri-Ciri
1. Ukuran tubuh 30 cm
2. Mirip dengan salamander
b.
Habitat : di darat, di
perairan
c.
Penyebaran : di
Amerika Serikat, bagian Barat dan
Columbia
d.
Keunikan :
4.
Famili Salamandaridae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Salamandaridae
Genus : Salamandra
Spesies : Salamandra salamandra
a.
Ciri-Ciri
1. Umumnya memilki pola warna warni yang cerah
dan kontras
2. Memiliki 4 a nggota badan yang berkembang
dengan baik dengan jari kaki pada forelimbs, 5 jari hindlimbs
b.
Habitat :
c.
Penyebaran : tersebar di seluruh bumi utara, Eropa, Jepang,
Amerika, Afrika Utara
d.
Keunikan : kontras warna
tubuh yang cerah
5.
Famili Hynobidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Hynobidae
Genus : Hynobius
Spesies : Hynobius kimurae
a.
Ciri-Ciri
1.
Bentuk tubuh panjang (1,5 m)
2.
Fosilnya berukuran 2 meter
3.
Mengalami metamorphosis sebagian
4.
Pada fase dewasa insang akan hilang
5.
Ekor berbentuk lateral dan finlike
b.
Habitat : berada di
cekungan di bawah batu sungai
c.
Penyebaran : di Florida, Mexico Utara sampai ke bagian Kanada Selatan
d.
Keunikan :
7.
Ordo Anura
Ciri-ciri umum :
a.
Tidak memiliki ekor
b.
Kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher
c.
Tungkai belakang lebih besar dari pada tungkai depan
d.
Membrane tympanum terletak di permukaan kulit
e.
Kelopak mata dapat digerakkan
f.
Mata berukuran besar
g.
Fertilisasi eksternal
Ordo Anura Terdiri dari
Family :
1)
Famili Ascapidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Ascapidae
Genus : Xenopus
Spesies : Xenopus laevis
a.
Ciri-Ciri
1.
Kaki berbentuk cakar
2.
Bentuk badan bulat, dan memiliki kulit yang licin
3.
Selalu berganti kulit pada setiap muslim (5-15 tahun)
4.
Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari pada betina
5.
Habitat : di tanah lembab, di
kolam dan di air tenang
6.
Penyebaran : di Selandia
baru
7.
Keunikan : memiliki
kaki yang berbentuk cakar untuk merobek makanan
2)
Famili Leiopelmatidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Leiopelmatidae
Genus : Leiopelma
Spesies : Leiopelma archeyi
a.
Ciri-Ciri
1.
Panjang tubuh jantan 31 mm dan betina 37 mm
2.
Warna tubuh bervariasi kebanyakan hijau dan coklat
b.
Habitat : di vegetasi
lembab, di hutan asli
c.
Penyebaran : di
Maried, Great Barier, kepulauan Sephens
d.
Keunikan : siklus hidup
tidak melalui fase kecebong
3)
Famili Bombinatoridae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Bombinatoridae
Genus : Bombina
Spesies : Bombina orientalis
a.
Ciri-Ciri
1. Tubuh gemuk dengan kepala datar dan lebar
2. Kelenjar punggung diatur
dalam pola longitudinal di sepanjang belakang
b.
Habitat : di daerah
terbuka pasir pantai, rumput tanaman hutan, di air payau
c.
Penyebaran : di Mediterania
d.
Keunikan : memiliki racun
dan disebut sebagai katak api
4)
Famili Discoglossidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Discoglossidae
Genus : Rhinophrynus
Spesies : Rhinophrynus dorsalis
a.
Ciri-Ciri
1.
Katak kecil dengan kepala relative besar
3.
Kulit berkutil dengan deretan besar
4.
Panjang tubuh 55 mm
5.
Warna tubuh bervariasi dari titik-titik hitam kecil dan titik
coklat sampai hijau
6.
Tenggorokkan dan dada berwarna abu-abu
a.
Habitat : Di tempat yang
lembab, di kawasan hutan
b.
Penyebaran : Di
Eropa, Portugal, Spanyol, Prancis, Belgia, Swiss
c.
Keunikan : Katak jantan
melampirkan masa telur sampai menetas dan katak betina mampu memproduksi 4
cengkeraman telur
5)
Famili Pipidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Pipidae
Genus : Xenopus
Spesies : Xenopus leavis
a.
Ciri-Ciri
1.
Kaki memiliki selaput
2.
Memiliki telingan yang berfungsi untuk memproduksi dan menerima
suara bawah air
3.
Hewan ini tidak memiliki pita suara
4.
Lebar tubuh 4-19 cm
5.
Habitat : di perairan
6.
Penyebaran : di daerah
tropis Amerika Selatan dan Afrika
7.
Keunikan : Memiliki
telinga yang dimodifikasi untuk memproduksi dan menerima suara walaupun bawah
air.
6)
Famili Rhinophrynidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Rhinophrynidae
Genus : Rhinophrynus
Spesies : Rhinophrynus dorsalis
a.
Ciri-Ciri
1.
Ukuran tubuh 8 cm
2.
Pada bagian tubuh memiliki bintik-bintik merah
3.
Memiliki kaki yang pendek
4.
Bentuk kepala kecil, runcing dan matanya relative kecil
5.
Membrane tymphanum tidak terlihat
6.
Habitat : hidup di bawah
tanah
7.
Penyebaran : di Pulau
Maud, Selandi Baru
8.
Keunikan : katak ini
mampu membenamkan lidahnya langsung
keluar dari depan mulut, bukannya membalik keluar, seperti pada katak lain.
7)
Famili Megophrydae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Megophrydae
Genus : Megophys
Spesies : Megophys Montana
a.
Ciri-Ciri
1.
Ukuran tubuh pendek dan agak gendut
2.
Memiliki kepala besar
3.
Ukuran katak jantan lebih kecil dibandingkan dengan katak betina
4.
Bagian punggung berkulit halus
5.
Memiliki selaput renang kaki yang pendek
6.
Habitat : Di serasan hutan,
di lantai hutan dan di pinggiran sungai
7.
Penyebaran : Philippines (Palawan, Mindanao, Leyte, Samar, Bohol)
termasuk Indonesia
8.
Keunikan : pada fase berudu mulut berupa corong, biasanya ditemukan di bagian sungai yang
menggenang atau yang kurang berarus.
8)
Famili Pelodytidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Pelodytidae
Genus : Pelodytes
Spesies : Pelodytes puncatatus
a.
Ciri-Ciri
1.
Memiliki warna tubuh yang mengkilap dan bintik-bintik kehijauan
2.
Mata yang menonjol ke depan
3.
Tidak memiliki selaput renang
4.
Habitat : Di tempat yang lembab
5.
Penyebaran : Dari Eropa
dan Asia Barat ke Afrika Barat Laut. Amerika Utara, ditemukan di Meksiko
selatan melalui Amerika Serikat dan Kanada bagian Selatan.
6.
Keunikan : Dikenal
sebagai Katak Bawang putih, karena ketika merasa
terancam, katak ini mengeluarkan suara yang sangat keras dan dapat mengeluarkan
sekresi beracun yang berbau bawang putih, oleh karena itu katak ini disebut
juga sebagai "katak bawang putih".
9)
Famili Bufonidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo calamita
a.
Ciri-Ciri
1.
Memiliki kulit kasar dan berbintil
2.
Mempunyai tipe gelang bahu arciferal
3.
Mempunyai mulut yang lebar dan tidak memiliki gigi
4.
Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan
5.
Jari-jari tidak mempunyai selaput
6.
Fertilisasi berlangsung secara eksternal
7.
Habitat : Mendiami berbagai
lingkungan, dari daerah kering ke hutan
8.
Penyebaran : Tersebar
di daerah-daerah tropis
9.
Keunikan : Terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum
10) Famili Hylidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Hylidae
Genus : Hyla
Spesies : Hyla arborea
a.
Ciri-Ciri
1.
Terdapat bantalan perekat pada jari tangan dan kaki
2.
Hewan ini kebanyakan memakan serangga dan invertebrata lainnya
3.
Memiliki adaptasi arboreal
4.
Warna tubuh hijau
5.
Habitat : Di temukan di
pepohonan
6.
Penyebaran : Australia
Utara, Amerika Tengah, Eropa, Timur dan bagian Asia Tenggara, Australia, Afrika
Utara.
7.
Keunikan : Hewan ini
selain makan serangga, juga memakan hewan vertebrata
11) Famili
Leiopelmatidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Leiopelmatidae
Genus : Leiopelma
Spesies : Leiopelma hochscetteri
Ciri-Ciri
1.
Ukuran tubuh sangat kecil
2.
Panjang tubuhnya hanya 5 cm (2.0 in).
a.
Habitat : di dalam tanah lembab, biasanya di bawah batu atau
vegetasi.
b.
Penyebaran : di
Pulau Maud di Selandia Baru
c.
Keunikan : mempunyai bentuk
tubuh yang kecil jika dibandingkan dengan katak yang lain dan dapat hidup lebih
dari 30 tahun.
12) Famili
Myobatrachidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Myobatrachidae
Genus : Limnodynastes
Spesies : Limnodynastes tasimaniensis
a.
Ciri-Ciri
1.
Panjang tubuh 1,5 cm (0,59 in)
2.
Termasuk katak terbesar kedua di Australia, Giant Barred (Mixophyes
iteratus), panjang sekitar 12 cm (4.7 in).
3.
Habitat : di bebatuan
4.
Penyebaran : di
Australia dan New Guinea
5.
Keunikan :
13) Famili
Pseudidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Pseudidae
Genus : Pseudis
Spesies : Pseudis paradoxa
a.
Ciri-Ciri
1.
Memiliki mata menonjol
2.
Memiliki hindlims yang kuat dan kaki berselaput sepenuhnya
3.
Tergolong seperti katak pohon
4.
Warna tubuh kehijau-hijauan
5.
Habitat : banyak ditemukan
di kolam
6.
Penyebaran : Amerika
Selatan
7.
Keunikan : katak ini
banyak dikenal, karena kacebong raksasa mereka bisa mencapai 26 cm
14) Famili
Sooglossidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Sooglossidae
Genus : Nasikatrachus
Spesies : Nasikatrachus sahyadrensis
a.
Ciri-Ciri
1. Warna tubuh mengkilap dan
berlendir
2. Ukuran tubuh 4 cm
3.
Bersemunyi di bawah daun-daun jatuh atau di celah-celah batu
b.
Habitat : di tanah yang
lembab
c.
Penyebaran : di
pulau-pulau Mahé dan Silhouette
d.
Keunikan : Bentuk tubuh yang
licin dan tidak berbintik-binti
15) Famili
Microhylidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Microhylidae
Genus : Dyscophus
Spesies : Dyscophus sp
a.
Ciri-Ciri
1.
Mempunyai kulit yang mengerutu
2.
Berwarna coklat tua atau kekuning-kuningan
3.
Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuh
4.
Terdapat gigi pada maxilla dan mandibula
b.
Habitat : di dataran rendah, di rawa dan
kubangan air yang dangkal.
c.
Penyebaran : di Barat-Laut
Madagaskar
4.
Keunikan : mampu
mengeluarkan suatu enzim keputih-putihan yang dapat merekat di mulut dan gigi, yang menimbulkan
alergi pada kulit.
16) Famili
Dendrobatidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Dendrobatidae
Genus : Dendrobates
Spesies : Dendrobates sp
a.
Ciri-Ciri
1. Ukuran tubuh 1,5 cm- 6 cm
2.
Berat badan 2 gram
3.
Memiliki warna tubuh yang unik
b.
Habitat : di
tempat-tempat lembab
c.
Penyebaran : di
Argentina Timur
d.
Keunikan : pewarnaan yang
cerah dapat berkaitan dengan toksitas dan tingkat alkaloid
17) Famili Ranidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana temporaria
a.
Ciri-Ciri
1. Memiliki kaki yang kuat
dan paha berotot
2. Panjang tubuh 70 nm-150
nm
3.
Warna tubuh coklat terang hingga kehitam-hitaman
4.
Kulit punggung yang halus
5.
Sisi bawah selaput renang berwarna hitam
b.
Habitat : di antara
bebatuan
c.
Penyebaran : di
sekitaran sungai dari pusat Afrika Barat dari Kamerun Selatan ke bagian Guinea
d.
Keunikan : katak jantan mampu menghisap udara ke kantung vokal
dengan mulut tidak terbuka dan membuat siulan untuk menarik perhatian betina.
18) Famili
Rachoporidae
Urutan taksonomi :
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Rachoporidae
Genus : Mantella
Spesies : Mantella sp.
a.
Ciri-Ciri
1.
Ukuran tubuh 1,5 cm -12 cm (4.7 in)
2.
Memiliki disc kaki
3.
Memiliki anyaman luas antara tangan dan kaki, yang memungkinkan
mereka untuk melayang di udara.
b.
Habitat : di pohon
c.
Penyebaran : di wilayah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh
Indonesia.
d.
Keunikan : tidak memiliki
stapes tulang di telinga tengah
DAFTAR PUSTAKA
Latjompoh,
Masra. 2004. Bahan Ajar Zoologi
Vertebrata. Gorontalo :Universitas Negeri Gorontalo.